Operasi Militer Berakhir: Seluruh Sandera di Kereta Jaffar Express Dibebaskan, 33 Militan Tewas
Operasi Militer Berakhir: Seluruh Sandera di Kereta Jaffar Express Dibebaskan, 33 Militan Tewas
Tragedi pembajakan kereta api Jaffar Express di Pakistan yang terjadi pada Selasa (11/3) telah berakhir setelah operasi militer selama 24 jam. Seluruh penumpang yang sebelumnya disandera oleh kelompok militan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) berhasil dibebaskan, namun dengan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa. Insiden yang terjadi di terowongan pegunungan distrik terpencil Balochistan ini menewaskan 22 penumpang dan lima personel keamanan. Jumlah korban jiwa ini meliputi 11 penumpang yang tewas saat awal pembajakan, dan 11 penumpang lainnya yang dibunuh para militan sebelum operasi pembebasan dimulai.
Operasi pembebasan sandera yang dilakukan oleh pasukan gabungan angkatan darat dan udara Pakistan berlangsung menegangkan. Para militan, yang bersenjatakan roket, granat, dan senjata api, terbukti sangat berbahaya dan mengancam nyawa sandera dengan rompi peledak. Letnan Jenderal Ahmad Sharif, Kepala bidang penerangan Angkatan Darat Pakistan, menyatakan bahwa ke-33 militan yang terlibat dalam aksi pembajakan tersebut berhasil dilumpuhkan dalam operasi tersebut. Empat personel keamanan yang gugur terdiri dari anggota angkatan udara dan pasukan khusus angkatan darat. Keberhasilan operasi ini mengakhiri aksi brutal yang mengguncang Pakistan.
Sebelum operasi militer dimulai, para militan telah memisahkan para penumpang dan petugas penegak hukum, membawa mereka ke pegunungan dalam kelompok-kelompok kecil. Militan BLA, yang bertanggung jawab atas pembajakan ini, menargetkan kereta Jaffar Express yang mengangkut 440 penumpang dalam perjalanan dari Quetta menuju Peshawar. Serangan ini diawali dengan peledakan jalur kereta api di dalam terowongan, dilanjutkan dengan penembakan membabi buta. Kejadian ini merupakan pembajakan kereta api pertama yang terjadi di Pakistan dan telah menyita perhatian dunia internasional.
Motif di balik pembajakan ini adalah tuntutan kemerdekaan Balochistan. BLA berargumen bahwa Balochistan dipaksa bergabung dengan Pakistan pada tahun 1947, pasca berakhirnya masa kolonial India Inggris. Kelompok separatis ini telah melancarkan sejumlah serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil di provinsi tersebut, sebagai bagian dari perjuangan kemerdekaan mereka. Pemerintah Pakistan kini menghadapi tantangan besar dalam menanggulangi ancaman dari kelompok separatis seperti BLA dan menjaga keamanan warganya.
Tragedi ini menyoroti tantangan keamanan yang kompleks yang dihadapi Pakistan, khususnya di provinsi Balochistan yang dikenal dengan gejolak politik dan aktivitas kelompok separatis. Operasi militer yang berhasil menyelamatkan sandera merupakan sebuah keberhasilan, namun juga menjadi pengingat akan besarnya korban jiwa yang harus dibayar dalam upaya memberantas terorisme dan separatisme di negara tersebut. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap detail lebih lanjut mengenai insiden ini dan memastikan keadilan bagi para korban.