Daun Katuk dan Produksi ASI: Peran Pendukung, Bukan Penentu Utama

Daun Katuk dan Produksi ASI: Peran Pendukung, Bukan Penentu Utama

Di tengah berbagai informasi yang beredar seputar peningkatan produksi ASI, peran daun katuk seringkali menjadi sorotan. Banyak ibu menyusui (busui) yang menganggapnya sebagai solusi ajaib untuk meningkatkan aliran air susu ibu (ASI). Namun, benarkah demikian? Dokter laktasi dr. Patricia Sowita, CIMI, memberikan klarifikasi penting terkait peran daun katuk dalam proses laktasi.

Dalam sebuah acara di Tangerang, dr. Sowita menjelaskan bahwa daun katuk memang memiliki khasiat yang dapat merangsang produksi ASI. Ia termasuk dalam kategori tanaman herbal dan sayuran yang terbukti mampu memberikan stimulasi pada kelenjar susu. Namun, penting untuk memahami bahwa konsumsi daun katuk bukanlah satu-satunya faktor, bahkan bukan faktor utama, yang menentukan keberhasilan produksi ASI. Klaim bahwa daun katuk sebagai solusi tunggal untuk meningkatkan produksi ASI perlu diluruskan.

Lebih lanjut, dr. Sowita menekankan prinsip dasar produksi ASI, yaitu 'supply and demand' atau penawaran dan permintaan. Artinya, semakin sering ASI dikeluarkan, baik melalui menyusui langsung maupun memerah ASI dengan teknik yang benar, maka tubuh akan secara alami merespon dengan memproduksi ASI lebih banyak. Ini merupakan mekanisme fisiologis yang berperan jauh lebih dominan dibandingkan hanya mengandalkan konsumsi daun katuk.

"Daun katuk berperan sebagai pendukung, bukan penentu utama," tegas dr. Sowita. Ia menambahkan bahwa stimulasi fisik melalui menyusui langsung atau menggunakan pompa ASI merupakan cara paling efektif untuk merangsang produksi ASI. Teknik memerah ASI yang benar sangat penting untuk memastikan ASI dikeluarkan secara optimal dan memberikan sinyal pada tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.

Konsumsi daun katuk dapat menjadi bagian dari pola makan sehat ibu menyusui, namun tidak boleh dianggap sebagai solusi tunggal. Ibu menyusui perlu memperhatikan berbagai aspek lain untuk mendukung produksi ASI yang optimal, termasuk:

  • Nutrisi Seimbang: Konsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup cairan sangat penting untuk mendukung produksi ASI.
  • Istirahat Cukup: Tubuh membutuhkan istirahat yang cukup untuk memproduksi ASI secara optimal.
  • Dukungan Emosional: Stres dapat memengaruhi produksi ASI. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat penting.
  • Teknik Menyusui yang Benar: Menyusui dengan posisi yang tepat dan teknik yang benar memastikan bayi mendapatkan ASI secara efektif.
  • Konsultasi dengan Ahli: Konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi dapat membantu mengatasi masalah laktasi.

Kesimpulannya, daun katuk dapat berperan sebagai pendukung dalam meningkatkan produksi ASI, namun keberhasilannya sangat bergantung pada prinsip 'supply and demand' dan penerapan pola hidup sehat secara keseluruhan. Ibu menyusui disarankan untuk mengutamakan menyusui langsung atau memerah ASI secara teratur dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan informasi dan panduan yang akurat terkait laktasi.