Jaringan Penyelundupan Senjata Api Antarprovinsi Terbongkar, Satpam SMA di Sleman Terlibat

Jaringan Penyelundupan Senjata Api Antarprovinsi Terbongkar, Satpam SMA di Sleman Terlibat

Pengungkapan kasus penyelundupan senjata api (senpi) dan amunisi antarprovinsi menuju Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Tengah berhasil diungkap oleh aparat gabungan. Operasi yang melibatkan Polda DIY, Polda Papua, dan Satgas Operasi Damai Cartenz ini membuahkan hasil signifikan dengan penangkapan sejumlah tersangka, salah satunya seorang satpam di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kasus ini berawal dari informasi yang diterima Polda DIY dari Polda Papua terkait Daftar Pencarian Orang (DPO) berinisial AP. Setelah melakukan penyelidikan intensif, keberadaan AP terlacak di kediamannya di Kapanewon Minggir, Sleman. Penggerebekan yang dilakukan pada 9 Maret 2025 menghasilkan penemuan empat pucuk senjata api dan sekitar 200 butir amunisi. Senjata api yang disita terdiri dari:

  • 1 pucuk senapan M16
  • 2 pucuk senapan SS1
  • 1 pucuk senapan Mauser

Setelah dilakukan interogasi, terungkap bahwa AP, yang berprofesi sebagai satpam SMA, menerima titipan senjata api tersebut dari kakaknya. Polda Papua kemudian membawa AP ke Papua untuk proses hukum lebih lanjut.

Operasi Berlapis dan Jaringan Luas

Penangkapan AP merupakan bagian dari operasi besar yang menjangkau beberapa wilayah di Indonesia. Operasi ini dimulai pada 6 Maret 2025 dengan penangkapan Yuni Enumbi di Kabupaten Keerom, Papua. Dari Yuni, petugas menyita 6 senjata api dan 882 butir amunisi yang disembunyikan di dalam sebuah kompresor. Penyelidikan kemudian bercabang, mengungkap jaringan penyelundupan yang tersebar luas.

Berikut beberapa titik penangkapan tersangka lainnya:

  • Jawa Timur (Kabupaten Bojonegoro): Empat tersangka (Teguh Wiyono, Muhammad Kamaludin, Pujiono, dan Moch Herianto) ditangkap, dengan barang bukti 5 senjata api dan 982 butir amunisi.
  • Yogyakarta (Sleman): Penangkapan AP, seorang satpam SMA, dengan barang bukti 4 senjata api dan 200 butir amunisi.
  • Papua Barat (Soribo, Manokwari): Eko Sugiyono ditangkap, dengan barang bukti 2 senjata api dan 1.447 butir amunisi.

Total, operasi gabungan ini berhasil menyita 17 senjata api dan 3.573 butir amunisi dari seluruh tersangka yang ditangkap. Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Patrus Rudolf Renwarin, menegaskan komitmen kepolisian dalam memberantas peredaran senjata api ilegal dan melindungi masyarakat dari ancaman KKB.

Implikasi dan Ancaman

Pengungkapan kasus ini menyoroti betapa seriusnya ancaman peredaran senjata api ilegal di Indonesia dan upaya sindikat untuk memasok senjata ke kelompok-kelompok bersenjata. Keterlibatan seorang satpam SMA dalam jaringan ini juga menjadi bukti bahwa jaringan ini telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat. Keberhasilan operasi ini menjadi bukti pentingnya kolaborasi antar-instansi kepolisian dalam memberantas kejahatan transnasional yang berpotensi mengancam keamanan negara. Pentingnya pengawasan dan peningkatan kewaspadaan di berbagai sektor menjadi hal yang mendesak untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.