29 Titik Tanggul Sungai di Demak dalam Kondisi Kritis: Ancaman Banjir dan Kerusakan Infrastruktur

29 Titik Tanggul Sungai di Demak dalam Kondisi Kritis: Ancaman Banjir dan Kerusakan Infrastruktur

Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tengah menghadapi ancaman serius berupa kerusakan parah pada infrastruktur tanggul sungai. Berdasarkan data terkini dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Demak, sedikitnya 29 titik tanggul di berbagai sungai mengalami kondisi kritis, membentang dari Sungai Wulan hingga Sungai Tuntang. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi banjir dan kerusakan infrastruktur yang lebih luas.

Menurut Plt Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi Dinputaru Demak, Naning Prih Hatiningrum, kerusakan tanggul tersebut beragam, meliputi longsor, limpasan air (limpas), dan kondisi kritis lainnya. Kerusakan tersebar di 29 desa di Kabupaten Demak dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah dampak yang lebih buruk. Kondisi kritis ini, menurut Naning, menuntut tindakan cepat dan tepat guna mencegah potensi jebolnya tanggul.

Berikut rincian kerusakan tanggul berdasarkan sungai dan desa yang terdampak:

  • Sungai Tuntang:
    • Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung: Longsor (30 meter)
    • Desa Pulosari, Kecamatan Karangtengah: Longsor (45 meter)
    • Desa Doreng, Kecamatan Wonosalam: Longsor (200 meter)
    • Desa Gebangarum, Kecamatan Bonang: Limpas
  • Sungai Setu:
    • Desa Karangawen dan Desa Bumirejo, Kecamatan Karangawen: Limpas
    • Desa Banjarejo, Wonorejo, Sidokumpul, Gaji Tangkis, dan Desa Krandon, Kecamatan Guntur: Limpas
    • Desa Batu dan Desa Donguter, Kecamatan Karangtengah: Limpas
  • Sungai Cabean:
    • Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen: Longsor
    • Desa Banjarsari dan Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur: Longsor
  • Sungai Jragung Lama:
    • Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen: Limpas
  • Sungai Jajar:
    • Desa Dempet, Kecamatan Dempet: Limpas
    • Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak: Limpas
    • Desa Singorejo, Kecamatan Demak: Limpas
  • Sungai Dombo:
    • Desa Jamus, Menur, dan Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen: Palung sungai dangkal
    • Desa Karangasem, Kecamatan Sayung: Limpas
  • Sungai B-1 Sistem Jragung:
    • Desa Guntur dan Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur: Kritis
    • Desa Donorejo, Kecamatan Karangtengah: Kritis
  • Sungai Wulan:
    • Desa Gempolsongo, Kecamatan Mijen: Kritis

Meskipun kewenangan pengelolaan tanggul sungai berada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinputaru Demak menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi dalam penanganan darurat. Pihaknya telah dan akan terus melakukan perbaikan kolaboratif dengan pemerintah desa (Pemdes) untuk mengatasi kerusakan tanggul, seperti yang telah dilakukan di Undaan Lor. Namun, skala kerusakan yang signifikan memerlukan dukungan dan koordinasi yang lebih intensif dari berbagai pihak untuk memastikan penanganan yang efektif dan mencegah bencana banjir yang lebih besar di masa mendatang. Perbaikan yang bersifat darurat telah dilakukan oleh BBWS, namun penanganan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat Demak.