Banjir Bandang Luwu: Ratusan Rumah dan Lahan Pertanian Terendam, Tanggul Jebol Perparah Situasi
Banjir Bandang Luwu: Ratusan Rumah dan Lahan Pertanian Terendam, Tanggul Jebol Perparah Situasi
Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dilanda banjir bandang pada Selasa, 4 Maret 2025, dini hari. Bencana alam ini menerjang dua kecamatan, Ponrang Selatan dan Kamanre, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Sungai Paremang sejak Senin sore. Banjir yang datang secara tiba-tiba ini terjadi meskipun wilayah terdampak tidak mengalami hujan lebat. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Andi Baso Tenriessa, menjelaskan bahwa luapan Sungai Paremang diakibatkan oleh intensitas hujan tinggi di hulu sungai. Ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga satu meter, merendam pemukiman warga, fasilitas umum, dan lahan pertanian.
Situasi semakin kritis akibat jebolnya tanggul sepanjang 500 meter di Kecamatan Kamanre. Kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi akibat banjir ini cukup signifikan. Selain ratusan rumah warga yang terendam, lahan pertanian, khususnya persawahan dan tambak udang, mengalami kerusakan parah. Total tujuh desa terdampak, dengan rincian lima desa di Kecamatan Kamanre (Kelurahan Cilallang, Desa Wara, Desa Salu Paremang, Desa Salu Paremang Selatan, dan Desa Libukkang) dan dua desa di Kecamatan Ponrang Selatan (Desa Taramattekeng dan Desa Paccerakang).
Data dampak banjir yang dihimpun BPBD Kabupaten Luwu hingga saat ini menunjukkan angka kerusakan yang cukup besar:
- Kecamatan Ponrang Selatan: 65 unit rumah dan 1 sekolah terendam.
- Kecamatan Kamanre: 215 unit rumah, 1 masjid, 1 sekolah dasar, 2 puskesmas pembantu, serta ratusan hektar lahan sawah dan tambak udang terendam.
Kepala Desa Wara, Udding, memberikan keterangan lebih rinci mengenai kerusakan lahan produktif di desanya. Beliau menyebutkan bahwa sekitar 20 hektar lahan persawahan dan 10 hektar tambak udang terdampak banjir. Angka ini menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat, mengingat pertanian dan pertambakan menjadi sumber penghidupan utama sebagian besar penduduk.
BPBD Kabupaten Luwu saat ini masih terus melakukan pendataan dan koordinasi untuk penanganan dampak banjir. Upaya penyelamatan dan bantuan kepada warga terdampak sedang berlangsung. Perlu adanya kerjasama antar instansi terkait dan dukungan dari pemerintah untuk memulihkan kondisi masyarakat yang terdampak bencana ini. Langkah-langkah mitigasi bencana di masa mendatang juga perlu dikaji dan ditingkatkan untuk meminimalisir dampak dari kejadian serupa.