Misteri Patung Buddha Angkor Terpecahkan: Badan Patung Abad ke-13 Ditemukan Setelah Hampir Seabad Hilang

Misteri Patung Buddha Angkor Terpecahkan: Badan Patung Abad ke-13 Ditemukan Setelah Hampir Seabad Hilang

Penemuan arkeologis monumental mengguncang dunia sejarah seni Asia Tenggara. Tim gabungan arkeolog Kamboja dan India baru-baru ini berhasil menemukan badan sebuah patung Buddha di kompleks candi Ta Prohm, Angkor, Kamboja. Penemuan ini sangat signifikan karena badan patung tersebut merupakan bagian yang hilang dari sebuah patung kepala Buddha yang telah ditemukan sejak tahun 1927, pada masa penjajahan Prancis. Selama hampir seabad, kedua bagian patung tersebut terpisah, hingga akhirnya misteri tersebut terpecahkan berkat penggalian yang sistematis dan teliti.

Penemuan ini diumumkan pada Kamis, 13 Maret 2025, oleh Neth Simon, salah satu arkeolog yang terlibat dalam penggalian tersebut. Simon mengungkapkan rasa terkejutnya atas penemuan ini, mengingat sebelumnya hanya ditemukan fragmen-fragmen kecil di sekitar lokasi penemuan. Bagian tubuh atas patung yang diperkirakan berasal dari abad ke-12 atau ke-13 ini ditemukan terkubur di bawah tanah. Lebih mengejutkan lagi, tim juga menemukan 29 fragmen tambahan yang diyakini berasal dari patung yang sama. Dengan tinggi mencapai 1,16 meter, patung tersebut memamerkan gaya seni Bayon yang khas, mencirikan seni Khmer pada masa kejayaannya. Detail ukiran perhiasan, jubah, dan selempang yang rumit, serta posisi tangan kiri yang unik di dada—sebuah detail yang jarang ditemukan dalam seni Khmer—menunjukkan kualitas artistik yang tinggi dan memberikan wawasan berharga tentang seni patung pada masa tersebut.

Proses identifikasi dilakukan dengan teliti. Pemindaian elektronik memastikan kecocokan antara badan patung yang baru ditemukan dengan kepala patung yang telah tersimpan di Museum Nasional Kamboja di Phnom Penh. Jarak antara lokasi penemuan kepala dan badan patung hanya sekitar 50 meter, menunjukkan kemungkinan kedua bagian tersebut terpisah akibat bencana alam atau peristiwa sejarah lainnya. Saat ini, rekonstruksi patung hampir selesai, hanya bagian tangan kanan yang masih hilang. Tim arkeolog berencana untuk mengajukan permohonan kepada Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja untuk mendapatkan izin menyatukan kembali kepala dan badan patung tersebut, sehingga nantinya dapat dipamerkan kepada publik dalam kondisi utuh sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Penemuan ini bukan hanya sebuah keberhasilan arkeologi, tetapi juga sebuah bukti nyata atas kekayaan dan kemegahan peradaban Khmer di masa lalu. Situs Angkor, yang mencakup area seluas sekitar 400 kilometer persegi, merupakan saksi bisu kejayaan kerajaan-kerajaan Kamboja dari abad ke-9 hingga ke-15. Situs ini merupakan salah satu situs arkeologi terpenting di Asia Tenggara dan telah menarik jutaan wisatawan internasional setiap tahunnya. Pada tahun 2024 saja, tercatat sekitar satu juta wisatawan internasional mengunjungi situs tersebut. Penggalian di Ta Prohm, selain menghasilkan penemuan spektakuler ini, juga bertujuan untuk merapikan, melestarikan berbagai artefak, dan mendukung upaya pelestarian warisan budaya Kamboja yang kaya, sesuai dengan mandat Otoritas Apsara. Neth Simon, mewakili seluruh tim arkeolog, menyatakan kebahagiaannya atas penemuan ini, menggambarkannya sebagai momen yang sangat membahagiakan bagi seluruh tim yang terlibat dalam proses penggalian dan penelitian ini.

Kesimpulan: Penemuan badan patung Buddha di Angkor merupakan tonggak penting dalam sejarah arkeologi Kamboja, menyatukan kembali sebuah karya seni yang telah terpisah selama hampir seabad. Penemuan ini bukan hanya menambah pemahaman kita tentang seni dan budaya Khmer, tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian warisan budaya untuk generasi mendatang.