Misteri Hilangnya Dana Koperasi SMPN 2 Purwokerto: Rp 64 Juta Raib Jelang Lebaran

Misteri Hilangnya Dana Koperasi SMPN 2 Purwokerto: Rp 64 Juta Raib Jelang Lebaran

Kehebohan melanda SMP Negeri 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyusul hilangnya dana koperasi sekolah senilai Rp 64 juta pada Kamis pagi, 13 Maret 2025. Kejadian ini terungkap saat seorang karyawan tiba di sekolah sekitar pukul 04.00 WIB dan mendapati laci tempat penyimpanan uang dalam kondisi kosong. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengingat sejumlah barang berharga lain, seperti laptop, tetap berada di tempatnya.

Siti Aminah, Koordinator Tata Usaha SMPN 2 Purwokerto, menjelaskan rincian dana yang hilang. Dari total Rp 64 juta, Rp 10 juta merupakan simpanan hari raya para guru dan karyawan yang rencananya akan dibagikan menjelang Lebaran. Sisanya, Rp 50 juta, merupakan kas bendahara komite sekolah yang diperuntukkan bagi pengembangan kantin sekolah. Aminah menegaskan bahwa uang tersebut masih ada di laci pada hari sebelumnya. Kehilangan ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran dan kerugian besar bagi sekolah dan para guru.

Kejadian ini telah dilaporkan ke pihak berwajib. Kepolisian Resor Banyumas (Polresta Banyumas) langsung merespon dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti, termasuk rekaman CCTV yang ada di lingkungan sekolah. Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Tim penyidik tengah mengumpulkan keterangan dari para saksi dan menganalisis rekaman CCTV untuk mengungkap pelaku dan motif di balik pencurian ini.

Proses penyelidikan kini difokuskan pada beberapa hal. Polisi menyelidiki apakah ada jejak masuk paksa ke dalam ruangan penyimpanan uang, atau kemungkinan adanya orang dalam yang terlibat. Para saksi, termasuk karyawan dan guru SMPN 2 Purwokerto, dimintai keterangan untuk mengungkap kronologi kejadian secara detail. Analisis rekaman CCTV diharapkan dapat memberikan petunjuk penting terkait identitas pelaku dan metode pencurian yang digunakan. Hasil penyelidikan akan segera diumumkan kepada publik setelah polisi memperoleh bukti yang cukup kuat.

Kejadian ini tentu saja menimbulkan keresahan di lingkungan sekolah. Pihak sekolah berharap agar polisi dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik pencurian tersebut. Kehilangan dana tersebut tidak hanya berdampak finansial, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan dan pengawasan di lingkungan sekolah. Pihak sekolah juga sedang mempertimbangkan langkah-langkah pengamanan yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Langkah-langkah yang akan diambil pihak sekolah ke depannya antara lain:

  • Peningkatan sistem keamanan, termasuk penambahan CCTV dan sistem penguncian yang lebih canggih.
  • Evaluasi prosedur penyimpanan uang dan barang berharga.
  • Peningkatan pelatihan keamanan dan kewaspadaan bagi seluruh karyawan dan guru.
  • Kerjasama yang lebih erat dengan pihak kepolisian untuk mencegah kejahatan serupa.

Kasus pencurian ini menjadi pengingat penting bagi semua institusi untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan sistem keamanan yang optimal untuk melindungi aset dan keuangan mereka.