Prabowo Ajak Rektor Perguruan Tinggi Nasional Bangun Indonesia Maju Berbasis Iptek dan Antikorupsi
Dialog Nasional: Prabowo dan Para Rektor Membangun Indonesia Maju
Sebuah pertemuan penting berlangsung selama empat jam di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (13 Maret 2025). Pertemuan yang melibatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan 146 rektor dari perguruan tinggi negeri dan swasta, serta 17 perwakilan lembaga layanan pendidikan tinggi (LL Dikti), menitikberatkan pada peran strategis perguruan tinggi dalam pembangunan nasional. Menristek/BRIN, Brian Yuliarto, yang turut hadir, mengungkapkan inti pembahasan yang mencakup pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), penguatan integritas kampus, dan peran perguruan tinggi dalam program strategis nasional seperti Danantara.
Prabowo, dalam arahannya, menyoroti potensi besar Indonesia untuk menjadi negara maju. Beliau menekankan pentingnya penguasaan sains dan teknologi sebagai kunci kemakmuran bangsa. Para rektor, yang disebut Prabowo sebagai 'otak bangsa', diharapkan menjadi penggerak utama dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Diskusi yang berlangsung hangat dan produktif menghasilkan berbagai gagasan inovatif untuk kemajuan bangsa. Pembahasan tidak hanya sebatas wacana, tetapi juga menyentuh aspek implementasi konkret dalam berbagai sektor pembangunan.
Penguatan Integritas Kampus dan Budaya Antikorupsi:
Salah satu poin penting yang dibahas adalah penguatan integritas kampus dan penanaman budaya antikorupsi. Prabowo dengan tegas meminta seluruh perguruan tinggi untuk menjadi garda terdepan dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang bersih dan berintegritas. Hal ini dianggap krusial dalam membangun fondasi Indonesia yang kuat dan berdaya saing. Budaya antikorupsi, menurut Prabowo, bukan hanya slogan, melainkan harus diimplementasikan secara nyata dalam seluruh aspek kehidupan kampus.
Danantara sebagai Motor Penggerak Industri Strategis:
Program Danantara juga menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut. Prabowo menjelaskan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai tulang punggung riset, inovasi, dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk mendukung program strategis nasional ini. Perguruan tinggi diharapkan mampu menciptakan produk-produk unggulan yang dapat mendorong kemandirian Indonesia di berbagai sektor, seperti pangan, kesehatan, energi, air, dan hilirisasi mineral. Kerjasama dan sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan program Danantara.
Peningkatan Kualitas SDM dan Riset Terobosan:
Prabowo juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pengajaran dan pendidikan di perguruan tinggi untuk menghasilkan SDM unggul. Ia berharap perguruan tinggi mampu menghasilkan riset-riset terobosan teknologi yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan pasar Indonesia. Pengembangan inovasi teknologi dinilai sangat penting untuk mendukung kebangkitan ekonomi dan industri di Indonesia. Dengan SDM yang unggul dan riset yang terobosan, Indonesia diharapkan mampu bersaing di kancah internasional.
Kesimpulannya, pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dan komitmen antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun Indonesia yang maju, berdaya saing, dan berintegritas. Peran perguruan tinggi sebagai pilar utama pembangunan nasional mendapat penekanan yang kuat dalam pertemuan tersebut, menunjukkan komitmen Prabowo dalam membangun kolaborasi yang strategis untuk mewujudkan Indonesia Emas.