Paslon Pilkada Puncak Jaya Sepakati Perdamaian, Berharap Konflik Pasca-Pilkada Berakhir
Paslon Pilkada Puncak Jaya Sepakati Perdamaian, Berharap Konflik Pasca-Pilkada Berakhir
Tengah memanasnya situasi pasca-Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, kedua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati akhirnya sepakat berdamai. Yuni Wonda-Mus Kogoya (Paslon nomor urut 1) dan Miren Kogoya-Mendi Wonorengga (Paslon nomor urut 2) menandatangani kesepakatan damai tersebut pada Kamis (13/3/2025). Penandatanganan disaksikan langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dan sejumlah saksi lainnya, dengan menggunakan materai senilai Rp 10.000. Kesepakatan ini diharapkan mampu meredam konflik yang telah terjadi di antara pendukung kedua paslon.
Penjabat Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa kesepakatan damai ini merupakan upaya untuk mencegah eskalasi konflik yang berpotensi menimbulkan kerugian besar. "Konflik pasca-Pilkada berisiko menimbulkan kerugian yang berkelanjutan," ujar Yopi. Ia menekankan pentingnya pemahaman dan penerimaan dari semua pihak, terutama para pendukung kedua paslon, terhadap hasil rekapitulasi suara ulang yang akan dilakukan oleh KPU RI. Yopi berharap, siapapun yang nantinya ditetapkan sebagai pemenang, dapat diterima dengan lapang dada dan mementingkan stabilitas daerah. "Siapapun yang terpilih adalah pilihan Tuhan untuk memimpin Kabupaten Puncak Jaya lima tahun ke depan," tambahnya.
Tidak hanya itu, Yopi juga mengimbau masyarakat Kabupaten Puncak Jaya, khususnya di Ibu Kota Mulia, agar tidak terprovokasi dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik lebih lanjut. Ia secara tegas memperingatkan potensi risiko yang akan dihadapi oleh kedua paslon jika pendukung mereka kembali terlibat dalam aksi kekerasan. "Siapa pun yang memulai konflik, maka risikonya kembali kepada kedua paslon bupati. Ini penting saya sampaikan supaya tidak melakukan konflik lagi," tegasnya.
Salah satu poin penting dalam imbauan Yopi adalah penghentian aksi pembakaran yang masih terjadi hingga Kamis dini hari, 13 Maret 2025. Pihak berwenang berkomitmen untuk menindak tegas pelaku pembakaran rumah yang telah terjadi. "Stop melakukan pembakaran-pembakaran rumah. Kami melihat sampai tadi Kamis dini hari, masih ada pembakaran rumah di Mulia. Nah, kalau pelakunya ketemu, maka itu akan diproses hukum, sudah tidak lagi memberikan toleransi kepada siapapun yang melakukannya," tegas Yopi.
Dengan adanya kesepakatan damai ini, diharapkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya dapat segera pulih dan kondusif menjelang tahapan selanjutnya dalam proses Pilkada. Langkah ini menjadi upaya penting untuk mencegah meluasnya konflik dan memastikan pelaksanaan pemerintahan berjalan lancar.
Tindakan yang telah diambil:
- Penandatanganan kesepakatan damai oleh kedua paslon.
- Pemantauan situasi oleh Penjabat Bupati dan aparat keamanan.
- Imbauan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan menghindari konflik.
- Penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran.
Semoga situasi di Puncak Jaya segera kondusif dan proses pemerintahan berjalan lancar.