Banjir Jakarta: Biaya Perbaikan Mobil Terendam Bisa Mencapai Rp 70 Juta
Banjir Jakarta: Ancaman Biaya Perbaikan Mobil yang Mencapai Puluhan Juta Rupiah
Hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di berbagai titik, mengganggu mobilitas warga dan menimbulkan kerugian material, khususnya bagi para pemilik kendaraan bermotor. Banjir yang merendam kendaraan, terutama mobil, berpotensi menimbulkan kerusakan yang cukup parah dan biaya perbaikan yang sangat tinggi, bahkan mencapai puluhan juta rupiah. Tingkat kerusakan dan biaya perbaikan tersebut sangat bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor kunci, seperti kondisi mobil saat terendam dan durasi terendamnya.
Salah satu faktor penentu biaya perbaikan adalah kondisi mobil ketika terendam banjir. Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, jika mobil dalam keadaan mati saat terendam, biaya perbaikan diperkirakan berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Namun, jika mobil dalam keadaan hidup saat terendam, risiko kerusakan jauh lebih besar karena potensi terjadinya water hammer. Dalam kasus ini, biaya perbaikan bisa melonjak hingga Rp 70 juta, bahkan lebih, tergantung pada jenis dan model mobil.
Kerusakan akibat banjir tidak hanya terbatas pada mesin. Komponen elektronik mobil juga sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. Jika mobil terendam dalam waktu yang cukup lama, hampir seluruh sistem kelistrikan dan elektronik mobil berpotensi mengalami kerusakan. Berikut beberapa komponen yang berisiko rusak:
- Modul-modul elektronik
- Head unit
- Speaker
- Karpet dasar
- Busa jok
- Plafon
- Sensor-sensor
- ECU (Electronic Control Unit)
- TCM (Transmission Control Module)
- Power window
- Central lock
- Airbag
Jika mesin mengalami water hammer, blok mesin kemungkinan besar harus diganti, yang tentunya akan menambah biaya perbaikan secara signifikan. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk meminimalisir kerugian.
Lung Lung memberikan anjuran penting bagi pemilik mobil yang terendam banjir: jangan langsung menghidupkan mesin setelah air surut. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat korsleting atau masuknya air ke dalam ruang bakar. Sebaiknya, segera hubungi bengkel resmi atau jasa derek untuk melakukan pemeriksaan dan asesmen kerusakan secara menyeluruh sebelum melakukan upaya perbaikan apapun. Menyalakan mesin sebelum dilakukan pemeriksaan profesional dapat memperparah kerusakan dan meningkatkan biaya perbaikan secara drastis.
Untuk menghindari kerusakan akibat banjir, pemilik mobil disarankan untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca, menghindari area yang rawan genangan air, dan melakukan perawatan kendaraan secara berkala agar kendaraan tetap dalam kondisi prima. Perawatan rutin ini dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini dan mencegah kerusakan yang lebih parah di kemudian hari. Penting untuk diingat bahwa pencegahan selalu lebih baik dan lebih ekonomis daripada pengobatan.