Serangan Rudal Rusia Tewaskan Warga Sipil di Odesa dan Kryvyi Rig, Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan Warga Sipil di Odesa dan Kryvyi Rig, Ukraina

Serangan rudal balistik Rusia yang terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025, telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di dua wilayah Ukraina. Di kota pelabuhan Odesa, empat warga sipil Suriah tewas akibat serangan yang menghantam sebuah kapal kargo berbendera Barbados saat sedang memuat gandum untuk diekspor ke Aljazair. Insiden tersebut terjadi di tengah upaya diplomasi internasional untuk mencapai gencatan senjata. Dua orang lainnya, seorang warga Ukraina dan seorang warga Suriah, mengalami luka-luka dalam serangan tersebut. Wakil Perdana Menteri Ukraina untuk Rekonstruksi, Oleksiy Kuleba, mengutuk serangan tersebut dan menyatakan bahwa Rusia menyerang infrastruktur Ukraina yang berperan penting dalam keamanan pangan dunia.

Tragedi tersebut tidak hanya terjadi di Odesa. Di kota Kryvyi Rig, tempat kelahiran Presiden Volodymyr Zelensky, seorang wanita berusia 47 tahun tewas akibat serangan rudal Rusia yang menghantam pusat kota. Serangan ini menunjukkan pola serangan Rusia yang menyasar baik infrastruktur vital maupun pemukiman warga sipil, tanpa memandang konsekuensi kemanusiaan yang ditimbulkannya.

Kronologi Serangan dan Respon Ukraina:

  • Serangan rudal terjadi pada Selasa tengah malam, bertepatan dengan pernyataan dukungan Ukraina terhadap usulan gencatan senjata selama 30 hari yang diajukan Amerika Serikat.
  • Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah menembakkan tiga rudal dan meluncurkan 133 drone berbagai jenis, termasuk drone tempur Shahed buatan Iran. Sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 98 drone.
  • Insiden ini terjadi setelah pertemuan selama delapan jam antara pejabat AS dan Ukraina di Arab Saudi untuk membahas perundingan damai dan jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina.
  • Presiden Zelensky telah menyatakan dukungan terhadap usulan gencatan senjata AS dan meminta Washington untuk menekan Rusia agar menerima usulan tersebut. Hal ini menunjukkan upaya diplomasi paralel yang tengah berjalan di tengah eskalasi konflik.

Implikasi Internasional dan Upaya Perdamaian:

Serangan brutal ini telah memicu kecaman internasional yang meluas. Insiden ini menyoroti dampak kemanusiaan yang mengerikan dari konflik yang sedang berlangsung dan mempertanyakan komitmen Rusia terhadap upaya perdamaian. Pertemuan di Arab Saudi menandakan adanya upaya serius dari pihak AS dan Ukraina untuk mencari jalan menuju penyelesaian konflik yang berkelanjutan, namun serangan ini menjadi penghambat serius bagi upaya tersebut. Pertemuan tersebut membahas detail substansial tentang bagaimana perang akan berakhir secara permanen, termasuk jaminan keamanan jangka panjang untuk Ukraina. Penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz, juga menyatakan bahwa Presiden Donald Trump menyetujui pemulihan bantuan militer AS dan kerjasama intelijen untuk Ukraina.

Serangan ini, yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur penting, semakin memperumit situasi kemanusiaan yang sudah rapuh di Ukraina dan menggarisbawahi perlunya upaya internasional yang lebih kuat untuk menghentikan kekerasan dan mencapai solusi damai yang berkelanjutan. Peristiwa ini sekali lagi mengingatkan dunia akan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil dalam konflik bersenjata.