Album Matraman: Jantung Karier dan Sumber Kemakmuran Jimi Multhazam
Album Matraman: Jantung Karier dan Sumber Kemakmuran Jimi Multhazam
Lebih dari sekadar karya musik, album Matraman bagi Jimi Multhazam adalah fondasi karier dan sumber kesejahteraan yang tak terbantahkan. Kesuksesan album yang dirilis pada tahun 2004 oleh The Upstairs ini telah memberikan dampak signifikan, bahkan hingga kini, terbukti dari berbagai aset yang berhasil ia kumpulkan berkat popularitas album tersebut. Dalam wawancara di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (12/03/2025), Jimi menegaskan, "Emang gue hidup dari album itu sih sampai sekarang. Gue udah dapet beberapa aset dari (album) itu." Keberhasilan ini bukan hanya semata-mata karena popularitas awal, tetapi juga berkat keberlanjutan apresiasi publik dan evolusi platform distribusi musik digital.
Keberlangsungan pendapatan dari album Matraman terus mengalir hingga saat ini. Jimi menjelaskan bahwa era digital telah memberikan kemudahan bagi musisi independen untuk mengelola royalti secara langsung. Ia menambahkan, "Masih berjalan (royaltinya). Sekarang kan udah zamannya independent, dari DSP (digital streaming platform) langsung direct ke kita, terus dari publisher juga." Hal ini menunjukkan bagaimana perkembangan teknologi telah mendukung keberlanjutan kesuksesan album tersebut, menciptakan model pendapatan yang berkelanjutan bagi kreatornya. Lebih dari itu, album Matraman juga terus memperoleh perhatian penggemar setia, bukan hanya dalam format digital, tetapi juga dalam format fisik, khususnya piringan hitam atau vinil.
Perilisan album Matraman dalam format vinil menunjukkan fenomena yang tak terduga. Antusiasme penggemar begitu luar biasa hingga stok habis terjual hanya dalam waktu satu jam. Jimi mengingat dengan jelas, "Demand (permintaan) album Matraman di demajors waktu rilis versi vinil itu sangat ajaib sih. Dalam waktu satu jam langsung ludes, terus antriannya sangat panjang." Kejadian ini bukan hanya menunjukkan tingginya apresiasi publik, tetapi juga mencerminkan nilai sentimental dan kolektabilitas album tersebut di kalangan penggemar musik. Lebih menakjubkan lagi, harga vinil Matraman mengalami kenaikan yang signifikan, dari harga awal sekitar Rp 350.000 hingga mencapai Rp 3 juta di pasar bekas.
Keberhasilan album Matraman bukan hanya memberikan keuntungan finansial yang signifikan, tetapi juga menunjukkan kekuatan karya musik yang mampu menciptakan ikatan emosional dengan pendengarnya sepanjang waktu. Kisah kesuksesan album Matraman ini merupakan studi kasus yang menarik tentang kombinasi kualitas musik yang baik, apresiasi publik, dan pengembangan strategi distribusi di era digital untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Jimi Multhazam sendiri menyatakan kejutannya atas apresiasi yang sangat tinggi terhadap album ini. "Sejujurnya gue kaget juga melihat album gue diapresiasi seperti itu. Orang sampai antri mengular di demajors buat dapetin album Matraman," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan betapa sukses album Matraman melebihi ekspetasinya sendiri. Album ini menjadi bukti bahwa karya musik yang berkualitas akan terus dikenang dan dihargai oleh pendengarnya sepanjang masa.