Banjir Sukaresik: Pelajar Tasikmalaya Putar Arah Menuju Sekolah di Ciamis, Ratusan Rumah Terendam
Banjir Sukaresik: Pelajar Tasikmalaya Putar Arah Menuju Sekolah di Ciamis, Ratusan Rumah Terendam
Bencana banjir yang melanda Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak Kamis (13/3/2025) malam memaksa ratusan warga mengungsi dan pelajar menempuh jalur alternatif untuk mencapai sekolah. Tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir mengakibatkan meluapnya anak Sungai Citanduy, merendam ratusan rumah dan fasilitas umum di beberapa desa, bahkan hingga mencapai perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis di wilayah Desa Panumbangan.
Ketinggian air bervariasi, mencapai 1,5 meter di beberapa titik dan merendam rumah-rumah hingga atapnya terlihat. Di Desa Tanjungsari, empat dusun terendam banjir dengan ketinggian air lebih dari satu meter. Kondisi ini memaksa sejumlah sekolah, termasuk SDN Bojong Soban dan beberapa madrasah, untuk diliburkan karena terendam banjir setinggi satu meter. Para pelajar yang bersekolah di wilayah tersebut terpaksa menempuh perjalanan memutar ke Panumbangan, Ciamis, untuk tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Proses evakuasi warga yang terdampak banjir dilakukan secara intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Tagana, Polri, TNI, dan relawan. Mereka bekerja keras menyelamatkan warga, terutama balita dan ibu hamil, dari rumah-rumah yang terendam banjir. Petugas bahkan harus menerjang banjir hingga setinggi dada untuk mencapai warga yang membutuhkan pertolongan. Beberapa warga yang rumahnya hanya berlantai satu terpaksa menunggu pertolongan di atap rumah mereka. Sejumlah pelajar turut dievakuasi menuju Desa Tanjungsari untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Sukakerta, Panumbangan, Ciamis, dengan bantuan perahu karet yang disediakan BPBD.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, menyatakan bahwa evakuasi pelajar menuju Ciamis dilakukan untuk memastikan mereka tetap dapat mengikuti proses belajar mengajar. Sementara itu, sekolah-sekolah yang terendam banjir terpaksa diliburkan sampai kondisi memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar kembali. Ia juga menambahkan bahwa banjir ini merupakan banjir musiman dan berharap agar hujan segera berhenti sehingga air dapat surut dengan cepat.
Kepala Bidang Penanggulangan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Azis, menjelaskan lebih rinci mengenai kondisi di Desa Bojong Soban, dimana ketinggian air di dalam rumah mencapai 1,5 meter, sementara di depan rumah mencapai 60 sentimeter hingga satu meter. Ia menegaskan bahwa banjir kali ini termasuk parah akibat hujan deras yang terus-menerus. Hingga menjelang waktu sahur Jumat (14/3/2025), tim gabungan masih berjibaku mengevakuasi warga yang terjebak.
Saat ini, upaya penanganan pascabanjir difokuskan pada pemulihan dan bantuan bagi para korban. BPBD terus memantau kondisi dan siap memberikan bantuan yang dibutuhkan warga terdampak. Situasi banjir di Sukaresik menjadi gambaran nyata tantangan dalam menghadapi bencana alam, khususnya di daerah yang rawan banjir musiman. Mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalisir dampak kerugian yang diakibatkan.