Menko Pangan Segel Bobocabin Gunung Mas: Pelanggaran Lingkungan di Kawasan Strategis Ciliwung
Menko Pangan Segel Bobocabin Gunung Mas: Ancaman terhadap DAS Ciliwung
Penyegelan Bobocabin Gunung Mas di Cisarua, Bogor, oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), pada Kamis (13/3), telah menyita perhatian publik. Langkah tegas ini diambil menyusul dugaan pelanggaran lingkungan yang mengancam kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Zulhas, dalam video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, menegaskan bahwa keberadaan penginapan tersebut telah merusak lingkungan dan mengganggu produktivitas lahan pangan di sekitarnya. Lokasi Bobocabin yang berada di area perkebunan teh, menurut Zulhas, merupakan pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi.
Zulhas memaparkan bahwa penyegelan ini bukan tindakan sporadis, melainkan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan strategis seperti DAS Hulu Sungai Ciliwung. Ia menjelaskan bahwa dari total 28.000 hektar lahan, terdapat 145.000 titik yang menjadi tanggung jawab pengelolaan DAS tersebut. Penyegelan Bobocabin, menurutnya, merupakan langkah penting untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih meluas dan berdampak pada masyarakat di hilir sungai. Argumentasi Zulhas diperkuat dengan peta yang menunjukkan dampak kerusakan lingkungan di kawasan Puncak terhadap daerah aliran sungai di bagian hilir.
Meskipun pengelola Bobocabin menunjukkan surat izin pembangunan, Zulhas bersikukuh bahwa keberadaan penginapan tersebut tetap melanggar aturan dan merupakan pelanggaran berat. Ia membandingkannya dengan kasus Hibisc Fantasy Puncak yang dikelola oleh Jaswita, menekankan bahwa area tersebut merupakan salah satu kawasan yang harus dijaga kelestariannya, mengingat fungsi lingkungan yang vital. Setelah penyegelan, Zulhas memasang papan peringatan yang menyatakan bahwa area tersebut berada di bawah pengawasan pejabat pengawas lingkungan hidup.
Reaksi Publik dan Klarifikasi Zulhas
Video penyegelan tersebut memicu beragam reaksi di media sosial. Banyak netizen mempertanyakan alasan Menko Pangan terlibat langsung dalam penyegelan tempat wisata. Menanggapi hal tersebut, Zulhas memberikan klarifikasi melalui kolom komentar. Ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan hal yang mendadak, melainkan bagian dari tugas dan tanggung jawabnya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ia juga menekankan pentingnya tindakan proaktif dalam menjaga lingkungan, bahkan meskipun hal tersebut dianggap terlambat oleh sebagian pihak. Zulhas mengutip hadis nabi sebagai ungkapan filosofi tindakannya. Video tersebut telah memperoleh respon luar biasa dari netizen, dengan jumlah suka mencapai 19.800 dan dibagikan sebanyak 3.723 kali.
Implikasi dan Kesimpulan
Penyegelan Bobocabin Gunung Mas menjadi sorotan karena menunjukkan komitmen pemerintah dalam penegakan hukum lingkungan. Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan pembangunan di kawasan strategis dan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam menjaga kelestarian lingkungan. Langkah Zulhas ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak yang berencana membangun di area sensitif lingkungan dan menjadi contoh penegakan hukum yang tegas untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya perencanaan tata ruang yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan pembangunan.