Protes Tanam Pisang: Jalan Rusak Parah di Polewali Mandar Picu Kemarahan Warga
Protes Tanam Pisang: Jalan Rusak Parah di Polewali Mandar Picu Kemarahan Warga
Warga Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, mengeluarkan aksi protes yang tak biasa atas kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan. Kecewa dengan lambannya respon pemerintah daerah, mereka menanam pohon pisang di tengah kubangan jalan yang rusak parah sebagai bentuk ekspresi kemarahan dan tuntutan perbaikan. Jalan sepanjang lebih dari satu kilometer tersebut, yang menghubungkan Kecamatan Matakali dengan Kecamatan Anreapi, telah bertahun-tahun mengalami kerusakan berat, berubah menjadi kubangan lumpur yang membahayakan pengguna jalan.
Kondisi jalan yang dipenuhi lubang dan becek membuat akses transportasi menjadi sangat sulit, khususnya bagi warga Desa Pasiang, Desa Duampanua, dan Desa Bunga-bunga. Para pengendara sepeda motor dan mobil harus berhati-hati ekstra saat melintas, mengingat resiko tinggi kecelakaan akibat jalan yang licin dan berlubang. Tidak sedikit warga, termasuk anak-anak sekolah dan pegawai, yang mengalami kecelakaan dan luka-luka akibat terjatuh di jalan tersebut. Salah satu warga, Salli, menceritakan betapa berbahayanya kondisi jalan tersebut, mengatakan banyak pengendara motor yang terjatuh dan mengalami kecelakaan karena jalan yang rusak dan berlumpur. “Jalan ini sudah seperti kubangan kerbau,” ungkap Salli menggambarkan kondisi jalan tersebut.
Keluhan warga mengenai kondisi jalan ini bukanlah hal baru. Selama lebih dari sepuluh tahun, warga telah berulang kali menyampaikan keluhan mereka melalui berbagai jalur, termasuk musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) dan media sosial. Namun, hingga kini, belum ada realisasi perbaikan dari pemerintah daerah. Kekecewaan warga semakin menjadi-jadi, apalagi di musim penghujan seperti saat ini, kondisi jalan semakin memburuk dan membahayakan. Mereka merasa diabaikan dan janji-janji pemerintah hanyalah isapan jempol.
Protes penanaman pohon pisang ini menjadi simbol ketidakpuasan warga terhadap lambannya respon pemerintah dalam mengatasi permasalahan infrastruktur. Aksi ini menjadi sorotan dan mengingatkan pemerintah akan pentingnya memperhatikan akses jalan yang layak bagi masyarakat. Warga berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan tersebut dan memastikan keselamatan pengguna jalan.
Berikut beberapa poin penting terkait permasalahan ini:
- Jalan rusak parah sepanjang lebih dari 1 kilometer menghubungkan Kecamatan Matakali dan Anreapi.
- Kerusakan jalan telah berlangsung lebih dari 10 tahun tanpa perbaikan.
- Jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga Desa Pasiang, Duampanua, dan Bunga-bunga.
- Warga telah berulang kali menyampaikan keluhan melalui berbagai jalur, namun tanpa hasil.
- Penanaman pohon pisang sebagai bentuk protes atas ketidakpedulian pemerintah.
- Kondisi jalan membahayakan keselamatan pengguna jalan, menyebabkan kecelakaan.
Pemerintah daerah diharapkan segera merespon tuntutan warga dan mengambil langkah konkrit untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak tersebut guna menjamin keselamatan dan kelancaran akses transportasi bagi masyarakat di wilayah tersebut.