Arus Mudik Lebaran Belum Terlihat di Tanjung Priok: Tiket Normal, Calo Sepi Peminat

Arus Mudik Lebaran Belum Terlihat di Tanjung Priok: Tiket Normal, Calo Sepi Peminat

Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Terminal Tanjung Priok di Jakarta Utara masih tampak lengang. Pantauan langsung pada Jumat (14 Maret 2025) menunjukkan aktivitas terminal yang jauh dari hiruk pikuk arus mudik. Hanya puluhan penumpang yang terlihat menunggu bus di area keberangkatan, suasana yang kontras dengan keramaian yang biasanya terjadi menjelang Lebaran. Petugas penjualan tiket terlihat tenang, belum terbebani oleh antrean panjang calon penumpang.

Keberadaan calo tiket, yang biasanya marak di terminal besar seperti Tanjung Priok, juga tampak kurang menonjol. Sekitar tiga orang calo terlihat beroperasi di dekat pintu masuk, menawarkan jasa pembelian tiket. Namun, sebagian besar penumpang tampak lebih memilih membeli tiket secara mandiri di loket resmi yang berada di lantai dua terminal, menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi pada sistem penjualan tiket resmi.

Ahmad Kosim (45), pengurus PO Harianto, membenarkan kondisi sepi ini. Dalam wawancara di Terminal Tanjung Priok, Kosim menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada peningkatan jumlah penumpang yang signifikan. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa harga tiket bus masih normal. Sebagai contoh, rute Jakarta-Madura, salah satu rute favorit pemudik, masih dibanderol dengan harga sekitar Rp 330.000.

Namun, Kosim memberikan informasi penting mengenai potensi kenaikan harga tiket. Ia memprediksi kenaikan harga tiket rute Jakarta-Madura menjadi Rp 550.000 mulai tanggal 24 Maret 2025. Meskipun demikian, Kosim optimis bahwa kenaikan harga yang signifikan tersebut tidak akan terlalu memengaruhi minat pemudik. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa pemudik biasanya tetap akan melakukan perjalanan mudik meskipun harga tiket mengalami kenaikan menjelang hari H.

Kosim memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-10 Lebaran. Hal ini mengindikasikan bahwa Terminal Tanjung Priok, yang saat ini masih tampak sepi, diperkirakan akan dipadati penumpang dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi pihak pengelola terminal untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para pemudik.

Kondisi ini menimbulkan beberapa pertanyaan penting:

  • Apakah rendahnya jumlah pemudik saat ini disebabkan oleh faktor-faktor di luar prediksi, seperti perubahan rencana perjalanan atau metode transportasi alternatif?
  • Bagaimana strategi pengelola terminal dalam mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan terjadi menjelang Lebaran?
  • Apakah kenaikan harga tiket akan berdampak signifikan terhadap jumlah pemudik yang menggunakan jasa transportasi bus?
  • Apakah perlu adanya upaya peningkatan sosialisasi terkait ketersediaan tiket dan harga untuk mencegah praktik penipuan oleh calo?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai dinamika arus mudik Lebaran di Terminal Tanjung Priok tahun ini.