AIIB Janjikan Pendanaan Rp 16,4 Triliun untuk Proyek Strategis Ibu Kota Nusantara

AIIB Komitmen Dukung Pembangunan Ibu Kota Nusantara dengan Suntikan Dana Masif

Dalam sebuah pertemuan penting di Jakarta, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan potensi pendanaan mencapai US$ 1 miliar, atau setara dengan Rp 16,4 triliun (berdasarkan kurs Rp 16.400 per dolar AS). Pertemuan tersebut mempertemukan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dengan Presiden dan Ketua Dewan Direksi AIIB, H.E. Jin Liqun, beserta jajarannya. AIIB melihat IKN sebagai proyek infrastruktur strategis dengan potensi yang sangat besar, membuka peluang kolaborasi dan investasi yang signifikan.

Kedua belah pihak membahas secara detail rencana pengembangan IKN, khususnya fokus pada pembangunan infrastruktur inti yang menunjang target IKN sebagai Ibu Kota Negara pada tahun 2028. Basuki Hadimuljono memaparkan sejumlah proyek strategis yang menjadi prioritas, terutama pembangunan gedung-gedung parlemen dan ekosistem pendukungnya untuk memindahkan pusat pemerintahan. Paparan tersebut juga mencakup rencana jangka menengah pembangunan IKN hingga tahun 2029, menjelaskan secara rinci tahapan pembangunan dan kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan.

Strategi Pendanaan IKN: Kombinasi Sumber Daya

Pemerintah Indonesia akan menerapkan strategi pendanaan yang terdiversifikasi untuk memastikan keberhasilan proyek IKN. Skema pendanaan yang dijelaskan Basuki Hadimuljono meliputi kombinasi antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), investasi swasta, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan skema pendanaan kreatif lainnya. Kejelasan tahapan pembangunan IKN dalam Map Plan lima tahun ke depan juga dibahas secara intensif, dengan penekanan pada integrasi hunian sosial dan komersial di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk menciptakan lingkungan yang dinamis dan ramai.

Koordinasi dan Kolaborasi Antar Lembaga

Otorita IKN juga tengah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas) untuk memastikan seluruh proyek IKN yang relevan tercantum dalam Bluebook. Langkah ini sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan pelaksanaan proyek.

Optimisme Terhadap Masa Depan IKN

Basuki Hadimuljono menyampaikan optimismenya terhadap keberhasilan pembangunan IKN. Dukungan dari AIIB dan mitra strategis lainnya, dikombinasikan dengan masukan berharga dari pertemuan tersebut, diyakini akan mampu mewujudkan IKN sebagai ibu kota negara yang modern, hijau, dan inklusif. Komitmen AIIB untuk menyediakan pendanaan yang signifikan menjadi bukti kepercayaan internasional terhadap visi pembangunan IKN.

Berikut poin-poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut:

  • Komitmen pendanaan AIIB sebesar US$ 1 miliar (Rp 16,4 triliun) untuk IKN.
  • Fokus pembangunan infrastruktur inti untuk mendukung IKN sebagai Ibu Kota Negara pada 2028.
  • Strategi pendanaan yang terdiversifikasi, termasuk APBN, investasi swasta, KPBU, dan pendanaan kreatif.
  • Pentingnya Map Plan IKN lima tahun ke depan dan integrasi hunian di KIPP.
  • Koordinasi dengan PPN/Bappenas untuk memastikan proyek IKN tercantum dalam Bluebook.