Hutama Karya Infrastruktur Sukses Olah Limbah Kertas Menjadi Produk Ramah Lingkungan dan Berdayakan UMKM

Hutama Karya Infrastruktur Sukses Olah Limbah Kertas Menjadi Produk Ramah Lingkungan dan Berdayakan UMKM

PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) membuktikan komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang inovatif. HKI berhasil mengolah 1,9 ton limbah kertas menjadi beragam produk bermanfaat, seperti kalender meja dan cinderamata perusahaan. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari sampah kertas, tetapi juga memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, serta sejalan dengan upaya perusahaan dalam membangun citra merek yang berkelanjutan.

Proses pengolahan limbah kertas ini melibatkan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Untuk pembuatan kalender meja, HKI bermitra dengan UMKM di sektor kertas. Prosesnya meliputi penggilingan, pencetakan, dan pengeringan kertas bekas, yang kemudian dirangkai menjadi kalender meja yang unik. Keunikan kalender ini diperkuat dengan adanya greetings card yang mengandung biji bayam, sehingga dapat ditanam setelah digunakan. Langkah ini menunjukkan komitmen HKI terhadap pelestarian lingkungan dan mendorong gaya hidup berkelanjutan.

Selain kalender, HKI juga berinovasi dengan mengolah limbah kertas menjadi beragam cinderamata perusahaan. Kerja sama dengan komunitas Salam Rancage melibatkan kelompok ibu rumah tangga dari Gang Kodir, Bogor Utara, dalam proses penganyaman kertas daur ulang. Hasilnya berupa produk-produk fungsional dan estetis seperti sampul buku agenda, tempat tisu, kotak penyimpanan serbaguna, dan tempat pensil. Produk-produk ini memiliki tampilan yang mirip dengan produk rotan, menunjukkan kreativitas dan nilai tambah dari pemanfaatan limbah.

Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti, menekankan bahwa program TJSL ini merupakan wujud nyata penerapan prinsip creating shared value (CSV). "Kami memberdayakan masyarakat sekaligus mengurangi sampah kertas," ujar Aji dalam siaran pers, Jumat (14/3/2025). Inisiatif ini merupakan bagian integral dari strategi ESG HKI, yang memandang keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan sebagai tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

HKI berkomitmen untuk terus mengembangkan program TJSL yang berkelanjutan. Sepanjang tahun 2024, HKI telah melaksanakan puluhan program TJSL di pilar lingkungan, sosial, dan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatera. Komitmen ini selaras dengan berbagai proyek infrastruktur yang dikerjakan HKI, termasuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang kurang lebih 435,92 kilometer (Km), dan proyek-proyek jalan tol lainnya yang masih dalam tahap konstruksi, seperti:

  • Tol Lingkar Pekanbaru (30,57 Km)
  • Betung-Jambi Seksi IA (30,8 Km)
  • Betung-Jambi Seksi 1B (31,6 Km)
  • Betung-Jambi Seksi 2A (35,92 Km)
  • Betung-Jambi Seksi 2B (18,40 Km)
  • Betung-Jambi Seksi IV (18,5 Km)
  • Palembang-Betung Seksi III (14,6 Km)
  • Palembang-Betung Struktur (10,12 Km)
  • Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II (11,2 km)
  • Jalan Tol Jakarta – Cikampek Selatan II Paket IIA (11,3 Km)

Dengan mengintegrasikan komitmen ESG ke dalam operasional bisnisnya, HKI tidak hanya berkontribusi pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pembangunan ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup.