Gagal Ginjal Kronis Stadium 5: Kisah Asry Mahendra dan Peringatan Gaya Hidup Tidak Sehat

Asry Mahendra, seorang wanita berusia 38 tahun asal Bandung, kini tengah berjuang melawan gagal ginjal kronis stadium 5. Diagnosa yang mengejutkan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga pola hidup sehat dan menangani penyakit kronis seperti hipertensi sedini mungkin. Kisahnya mengungkap bagaimana kebiasaan sehari-hari dapat berdampak signifikan pada kesehatan ginjal.

Gejala awalnya yang tidak disadari, seperti sakit kepala hebat dan tekanan darah tinggi yang mencapai angka 215/120 mmHg pada Desember 2023, menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan kondisi tubuh. Meskipun pengobatan awal meredakan sakit kepala, gejala lain mulai muncul; kelelahan, kurang nafsu makan, mual muntah, sering cegukan, gatal-gatal, memar, dan bau mulut seperti besi. Gejala-gejala ini akhirnya mendorong Asry untuk memeriksakan diri ke dokter dan menerima diagnosa yang mengubah hidupnya.

Pemeriksaan darah mengkonfirmasi diagnosis gagal ginjal kronis stadium 5. Pengakuan jujur Asry mengenai kebiasaan buruknya menjadi kunci pemahaman penyebab kondisi ini. Ia mengakui jarang berolahraga dan memiliki kecenderungan mengkonsumsi makanan tinggi natrium, seperti seblak dan basreng. Lebih lanjut, ia menghabiskan sebagian besar waktunya beristirahat di ruangan ber-AC, dan sering berbaring setelah makan berat. Kombinasi gaya hidup yang kurang aktif, konsumsi garam berlebih, dan kurangnya perhatian terhadap kesehatan, menyebabkan hipertensi yang tidak terkontrol dan akhirnya berujung pada gagal ginjal kronis.

Dr. Yunita Indah Dewi, SpPD, seorang spesialis penyakit dalam, menjelaskan hubungan antara makanan tinggi natrium dan hipertensi. Natrium mengikat cairan dalam darah, meningkatkan beban kerja jantung dan tekanan darah. Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, tekanan darah tinggi akan merusak ginjal, mengakibatkan gagal ginjal kronis. Ia juga menjelaskan perbedaan antara gagal ginjal akut dan kronis, menekankan bahwa gagal ginjal kronis berkembang secara perlahan dan sulit untuk disembuhkan sepenuhnya, berbeda dengan gagal ginjal akut yang dapat pulih jika penyebabnya teratasi dengan cepat.

Kasus Asry Mahendra menjadi studi kasus yang penting tentang dampak gaya hidup tidak sehat terhadap kesehatan ginjal. Kisahnya mengajak kita untuk lebih memperhatikan pola makan, memperbanyak aktivitas fisik, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, khususnya untuk mendeteksi dan mengelola penyakit kronis seperti hipertensi. Pencegahan yang tepat waktu jauh lebih baik daripada pengobatan yang terlambat, dan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah kondisi yang mengancam jiwa seperti gagal ginjal kronis.

Catatan: Informasi dalam berita ini bertujuan untuk edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti konsultasi medis profesional.