Penyesuaian Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Selama Ramadan: BPOM Pastikan Keamanan Pangan

Penyesuaian Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Selama Ramadan: BPOM Pastikan Keamanan Pangan

Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) telah melakukan penyesuaian mekanisme penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama bulan Ramadan. Berbeda dari biasanya, pendistribusian makanan bergizi bagi anak-anak sekolah kini dilakukan saat pulang sekolah, sehingga anak-anak dapat mengonsumsi makanan tersebut di rumah. Perubahan ini diimplementasikan untuk memastikan kemudahan akses dan kenyamanan bagi para penerima manfaat selama bulan puasa.

Langkah ini mendapat dukungan dan jaminan keamanan pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala BPOM, Taruna Ikrar, memberikan pernyataan resmi terkait hal ini. Ia memastikan bahwa seluruh makanan yang disalurkan dalam program MBG telah melalui proses pengawasan dan pengujian yang ketat untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, bahkan setelah makanan tersebut dibawa pulang. BPOM telah mempertimbangkan aspek keamanan pangan dalam desain distribusi, termasuk memperhatikan potensi pembusukan makanan.

"Proses pengawasan yang kami lakukan sangatlah detail," ujar Ikrar dalam konferensi pers di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025). "Kami memastikan bahwa setiap tahapan produksi dan distribusi MBG memenuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Salah satu contohnya adalah pemisahan makanan dalam kontainer khusus untuk mencegah kontaminasi silang dan memperlambat proses pembusukan. Misalnya, sayur dan nasi dikemas terpisah." Ia menambahkan bahwa hal ini dilakukan untuk mencegah kekhawatiran masyarakat akan potensi pembusukan makanan yang dibawa pulang, sehingga keamanan dan kesehatan anak-anak tetap terjaga.

BPOM juga berperan aktif dalam memberikan pendampingan teknis kepada setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap tahapan proses, dari persiapan bahan baku hingga pengemasan dan distribusi, dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dan memenuhi standar keamanan pangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi kontaminasi dan memastikan kualitas makanan tetap terjaga hingga sampai di tangan anak-anak.

Target penerima MBG tahun ini tetap ambisius, yaitu mencapai 82,9 juta penerima. BGN menargetkan pencapaian target tersebut pada bulan November mendatang. Dengan adanya penyesuaian mekanisme distribusi dan jaminan keamanan pangan dari BPOM, pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai, sekaligus memastikan program MBG tetap memberikan manfaat optimal bagi anak-anak Indonesia, khususnya selama bulan Ramadan.

Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Penyesuaian Distribusi: MBG dibagikan saat pulang sekolah untuk dikonsumsi di rumah.
  • Pengawasan BPOM: BPOM melakukan pengawasan ketat untuk memastikan keamanan pangan.
  • Pengemasan Khusus: Makanan dikemas terpisah (misal sayur dan nasi) untuk mencegah pembusukan.
  • Pendampingan SPPG: BPOM memberikan pendampingan teknis kepada SPPG/Dapur MBG.
  • Target Penerima: Target penerima MBG tahun ini adalah 82,9 juta anak.

Komitmen pemerintah dalam menjamin keamanan pangan dan keberlanjutan program MBG selama Ramadan menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.