Pemkot Batam Prioritaskan Penanganan Sampah dan Infrastruktur Publik Jelang Idul Fitri

Pemkot Batam Perkuat Infrastruktur Pengelolaan Sampah dan Transportasi Publik

Pemerintah Kota (Pemkot) Batam mengambil langkah tegas dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah dan peningkatan infrastruktur publik menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H tahun 2025. Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra, yang baru dilantik sepekan lalu, telah menjadikan permasalahan sampah sebagai prioritas utama. Sebagai upaya mengatasi permasalahan ini, Pemkot Batam telah menambah 14 unit truk pengangkut sampah baru. Penambahan armada ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pengangkutan sampah dan menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, terutama menjelang hari raya. Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Wali Kota Amsakar Achmad pada Selasa (4/3/2025), dengan keyakinan bahwa peningkatan sarana dan prasarana akan secara signifikan memperbaiki pengelolaan sampah di kota Batam.

Selain penambahan armada pengangkut sampah, Pemkot Batam juga berencana menambah satu unit buldozer untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur guna meningkatkan efisiensi dan kapasitas TPA tersebut. Amsakar Achmad menekankan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Lingkungan Hidup tahun ini merupakan salah satu yang terbesar dalam APBD. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Batam untuk mengatasi permasalahan sampah secara serius dan berkelanjutan. Peningkatan anggaran tersebut diharapkan dapat diimbangi dengan peningkatan kinerja yang signifikan dari seluruh elemen terkait dalam pengelolaan sampah. Kinerja optimal dalam hal ini meliputi pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan sampah yang efektif dan efisien.

Pengembangan Transportasi Publik dan Infrastruktur Lainnya

Di luar upaya penanganan sampah, Pemkot Batam juga fokus pada pengembangan infrastruktur dan transportasi publik. Proyek Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rapid Transit (LRT) tengah dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batam. Namun, realisasi proyek ini masih bergantung pada persetujuan dan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat. Selain itu, Pemkot Batam juga berencana untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, khususnya di wilayah Muka Kuning. Proyek ini membutuhkan anggaran yang cukup besar dan masih menunggu keputusan final dari pemerintah pusat. Pembahasan mengenai alokasi anggaran dan detail teknis proyek ini masih dalam tahap perencanaan dan koordinasi.

Selain infrastruktur transportasi, Pemkot Batam juga memperhatikan penataan ulang baliho sebagai sarana iklan dan kampanye. Penataan ini bertujuan untuk menciptakan estetika perkotaan yang lebih baik dan tertib. Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemkot Batam juga tengah fokus pada pembangunan dan renovasi beberapa sekolah di Batam yang kondisinya dinilai kurang layak. Pembangunan dan renovasi ini bertujuan untuk memberikan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi para siswa.

Langkah-langkah komprehensif yang diambil Pemkot Batam ini menunjukan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Batam, baik dalam hal kebersihan lingkungan maupun aksesibilitas transportasi dan pendidikan. Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat Batam.