Bank Mega Syariah Garap Pasar Investasi Emas dengan Layanan Cicilan Digital
Bank Mega Syariah Garap Pasar Investasi Emas dengan Layanan Cicilan Digital
PT Bank Mega Syariah bersiap memasuki pasar investasi emas dengan meluncurkan layanan cicilan emas digital pada semester kedua tahun 2025. Langkah strategis ini diambil seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi global. Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji, mengungkapkan bahwa saat ini perseroan tengah fokus pada pengembangan sistem digital dan prosedur pengiriman fisik emas untuk menunjang layanan baru ini. Proses pengembangan tersebut meliputi penyempurnaan sistem Sistem Operasional Bisnis (SOB) dan strategi pemasaran untuk menjangkau target pasar yang tepat.
"Layanan cicilan emas digital ini merupakan salah satu pilar utama strategi bisnis kami tahun ini," ujar Aji dalam wawancara di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3/2025). Menurutnya, tingginya minat nasabah terhadap investasi emas, khususnya di segmen tertentu, mendorong Bank Mega Syariah untuk menghadirkan produk ini dengan platform digital agar lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Keunggulan platform digital diharapkan dapat meningkatkan jangkauan dan efisiensi layanan.
Kehadiran layanan cicilan emas digital ini selaras dengan kinerja positif Bank Mega Syariah di tahun 2024. Laba bersih perseroan mencapai Rp 253,19 miliar, meningkat 6,06 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Rp 238,72 miliar). Peningkatan laba ini juga ditopang oleh pertumbuhan laba sebelum pajak penghasilan sebesar 5,92 persen menjadi Rp 323,22 miliar. Pertumbuhan laba usaha juga mengalami peningkatan sebesar 4,33 persen. Kinerja positif ini didukung oleh ekspansi portofolio pembiayaan di segmen komersial dan konsumer, serta respon positif pasar terhadap produk Syariah Card.
Pertumbuhan positif juga terlihat pada Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 9,96 triliun, meningkat 2,82 persen (yoy). Pertumbuhan terbesar DPK tercatat pada portofolio giro yang mencapai 47,79 persen. Sementara itu, total liabilitas bank per 31 Desember 2024 mencapai Rp 2,92 triliun, naik 29,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan produk tabungan wadiah dan peningkatan liabilitas kepada Bank Indonesia untuk menjaga likuiditas bank.
Bank Mega Syariah melihat peluang besar di pasar investasi emas. Dengan menawarkan skema cicilan digital, bank syariah ini berharap dapat menjangkau lebih banyak nasabah dan berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Layanan ini diharapkan akan menjadi pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat yang ingin memiliki emas secara bertahap dan terjangkau melalui platform digital yang mudah digunakan.
Berikut poin-poin penting terkait pengembangan layanan cicilan emas digital Bank Mega Syariah:
- Pengembangan sistem digital yang terintegrasi.
- Penyempurnaan prosedur pengiriman emas fisik kepada nasabah.
- Pengembangan strategi pemasaran yang tepat sasaran.
- Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi layanan.
- Menargetkan segmen pasar yang memiliki minat tinggi terhadap investasi emas.