Kisah Reunifikasi Dramatis: Pria China Temukan Keluarga Kandung Setelah 34 Tahun Terpisah
Kisah Reunifikasi Dramatis: Pria China Temukan Keluarga Kandung Setelah 34 Tahun Terpisah
Sebuah pertengkaran keluarga yang tak terduga di Nanyang, Provinsi Henan, China, telah mengungkap sebuah kisah reunifikasi yang mengharukan dan dramatis. Zhang Lei, seorang pengusaha periklanan berusia 36 tahun, selama 34 tahun hidupnya percaya bahwa ia adalah anak kandung dari orang tua angkatnya. Namun, sebuah pertengkaran yang terjadi saat istrinya tengah mengandung mengungkap sebuah kebenaran mengejutkan: Zhang ternyata anak adopsi.
Pernyataan tak terduga dari ibu angkatnya yang dilontarkan dalam puncak emosi, memicu krisis keluarga dan membuat Zhang meninggalkan rumah orangtuanya. Kejadian ini memicu rasa penasaran yang mendalam di hati Zhang mengenai asal-usulnya. Didorong oleh dukungan istrinya, yang menekankan pentingnya mengetahui akar keluarga, Zhang memulai pencarian identitas aslinya.
"Istriku selalu bilang, 'Setidaknya, kamu harus tahu dari mana asalmu. Tak peduli bagaimana orangtua kandungmu memperlakukanmu, kamu harus tahu akarmu'," ujar Zhang dalam wawancara dengan CCTV, mengungkapkan dorongan kuat di balik pencarian jati dirinya yang panjang.
Di sisi lain, di Zaoyang, Provinsi Hubei, Xiong Lianxian, seorang ibu yang selama lebih dari tiga dekade mencari anaknya yang hilang, Liu Weiwei, yang diculik pada tahun 1991 saat berusia dua tahun, juga tengah berjuang dalam pencarian tanpa henti. Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga Xiong setelah suami mereka meninggal pada tahun 2015 tanpa pernah bertemu kembali dengan putra mereka.
Namun, titik balik terjadi pada Agustus 2024. Istri Zhang menemukan platform pencarian online, Xiao Zhenyu's Search Studio. Dengan harapan menemukan petunjuk, Zhang pun mendaftarkan diri dan memberikan informasi pribadinya. Algoritma canggih platform ini berhasil menganalisis latar belakang leluhur Zhang dan menghubungkannya dengan Liu Tishun, seorang kerabat jauh.
Melalui Liu Tishun, sebuah benang merah terungkap. Zhang akhirnya terhubung dengan Xiong Lianxian, yang kemudian mengkonfirmasi bahwa Zhang adalah Liu Weiwei, putra kandungnya yang hilang, setelah menjalani tes DNA. Kebahagiaan bercampur takjub menyelimuti mereka. Namun, kejutan tak berhenti sampai di situ.
Zhang menemukan fakta yang lebih mengejutkan lagi: saudara perempuan kandungnya, Liu Yan, tinggal hanya 500 meter dari rumahnya di Nanyang. Selama 34 tahun, kedua saudara kandung ini hidup berdampingan tanpa pernah menyadari ikatan darah yang menghubungkan mereka. Pertemuan yang tak terduga ini menyatukan kembali keluarga yang terpisah selama bertahun-tahun, sebuah keajaiban yang muncul dari sebuah pertengkaran dan pencarian jati diri yang gigih.
Kisah Zhang Lei ini menjadi bukti nyata kekuatan teknologi dalam mempertemukan kembali keluarga yang terpisah dan mengingatkan kita akan pentingnya mengenal akar keluarga, terlepas dari segala rintangan yang dihadapi.