Longsor di Cigombong, Bogor Ancam Keselamatan Warga dan Akses Jalan

Longsor di Cigombong, Bogor Ancam Keselamatan Warga dan Akses Jalan

Bencana tanah longsor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peristiwa yang terjadi di Desa Srogol, Kecamatan Cigombong pada Kamis (13/3/2025) ini telah mengakibatkan kerusakan pada rumah warga dan mengganggu akses jalan. Material longsor yang berasal dari tembok penahan tanah (TPT) yang ambrol telah menimpa sebuah rumah, menyebabkan kerusakan sedang pada dinding bangunan. Kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut dengan intensitas tinggi, yang menyebabkan tergerusnya tanah penahan sehingga mengakibatkan ambrolnya TPT sepanjang 12 meter, dengan tinggi 3 meter dan lebar 1 meter.

Berdasarkan keterangan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, satu rumah mengalami kerusakan sedang akibat tertimpa material longsor. Dinding rumah tersebut roboh dan mengalami kerusakan signifikan. Lebih mengkhawatirkan lagi, satu rumah lainnya yang dihuni empat jiwa terancam oleh kondisi tanah yang tidak stabil pasca longsor. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, peristiwa ini telah menimbulkan keprihatinan mengingat potensi ancaman yang masih mengintai.

Dampak langsung yang dirasakan warga adalah terganggunya akses jalan di Kampung Pangarakan. Jalan tersebut saat ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, membatasi mobilitas warga dan menghambat aktivitas sehari-hari. Sebagai tindakan darurat, BPBD telah menutup dinding rumah yang rusak dan area longsoran jalan menggunakan terpal untuk sementara waktu. Namun, tindakan ini hanyalah solusi jangka pendek dan bukan penanganan yang permanen.

BPBD Kabupaten Bogor menekankan perlunya penanganan lebih lanjut dari instansi terkait untuk mencegah terjadinya longsor susulan dan kerusakan lebih parah. Ancaman potensi hujan kembali diprediksi masih tinggi, sehingga potensi longsor susulan dan kerusakan bangunan yang berdekatan masih sangat mungkin terjadi. Langkah-langkah mitigasi yang komprehensif dan cepat diperlukan untuk memastikan keselamatan warga dan pemulihan akses jalan yang terputus. Evaluasi terhadap kondisi TPT dan drainase di area tersebut perlu dilakukan guna mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Perencanaan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan faktor kerentanan tanah dan potensi bencana sangatlah penting untuk mengurangi risiko bencana tanah longsor di wilayah rawan seperti Cigombong.

Langkah-langkah penanganan yang dibutuhkan diantaranya adalah:

  • Penanganan segera terhadap kerusakan rumah warga yang terdampak.
  • Pembangunan kembali atau perbaikan TPT yang ambrol.
  • Perbaikan dan pembukaan kembali akses jalan yang terputus.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana longsor.
  • Pemantauan kondisi cuaca dan tanah di wilayah tersebut secara berkala.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan langkah-langkah mitigasi bencana di daerah rawan longsor. Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak bencana dan melindungi keselamatan warga.