Jaringan Penyuplai Senjata KKB Terungkap: Satpam SMA di Sleman Jadi Mata Rantai Penting
Jaringan Penyuplai Senjata KKB Terungkap: Satpam SMA di Sleman Jadi Mata Rantai Penting
Pengungkapan jaringan penyuplai senjata api ilegal untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali terkuak, kali ini menyeret seorang satpam Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sleman, Yogyakarta, berinisial AP. Penangkapan AP menjadi bukti nyata keterlibatan aktor tak terduga dalam jaringan kriminal yang mengancam keamanan nasional. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol. FX Endriadi, mengungkapkan penangkapan AP yang terjadi pada Minggu (9/3) di wilayah Minggir, Sleman. Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari penggagalan penyelundupan 17 pucuk senjata api dan 3.573 butir amunisi yang sebelumnya dilakukan oleh Polda Papua.
Dari hasil penggeledahan di tempat tinggal AP, polisi berhasil menyita barang bukti berupa empat pucuk senjata api dan ratusan amunisi. Jenis senjata yang disita cukup beragam dan mematikan, meliputi satu pucuk senjata api jenis M16, dua pucuk SS1, dan satu pucuk senjata api jenis Mouser. Selain senjata, polisi juga mengamankan sekitar 200 butir amunisi berbagai kaliber yang siap digunakan. Fakta ini menguatkan dugaan keterlibatan AP dalam jaringan penyuplai senjata yang terorganisir dengan baik dan telah beroperasi dalam jangka waktu tertentu. Kombes Pol. FX Endriadi menjelaskan, AP diketahui menerima titipan senjata api tersebut dari saudaranya yang saat ini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
Setelah penangkapan, AP langsung dibawa ke Polda DIY untuk menjalani pemeriksaan awal. Pada malam harinya, ia kemudian diserahkan kepada pihak Polda Papua untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Kerjasama antar Polda ini menunjukkan keseriusan aparat penegak hukum untuk membongkar seluruh jaringan dan mengungkap aktor intelektual di balik penyelundupan senjata api ilegal ini. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan individu yang tak diduga sebelumnya, seorang satpam SMA, menunjukkan betapa luas dan terselubungnya jaringan penyuplai senjata untuk kelompok separatis di Papua. Polisi pun berjanji akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap seluruh jaringan dan aktor lainnya yang terlibat dalam kasus ini, guna mencegah aksi terorisme dan kejahatan bersenjata di Papua.
Proses hukum akan terus berlanjut untuk mengungkap secara menyeluruh peran AP dan seluruh jaringan yang terlibat. Publik berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa kejahatan terorisme dan kriminalitas yang melibatkan senjata api ilegal tidak dapat dibiarkan. Perlu adanya peningkatan kewaspadaan dan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah peristiwa serupa terjadi kembali di masa mendatang.
Daftar Barang Bukti yang Disita: * 1 pucuk senjata api jenis M16 * 2 pucuk senjata api jenis SS1 * 1 pucuk senjata api jenis Mouser * ± 200 butir amunisi berbagai kaliber