PLN Indonesia Power Pacu Kelistrikan Nasional, Tambah Daya 2 GW hingga 2025

PLN Indonesia Power Pacu Kelistrikan Nasional, Tambah Daya 2 GW hingga 2025

PLN Indonesia Power (PLN IP) terus berupaya memperkuat ketahanan energi nasional dengan target ambisius penambahan kapasitas pembangkit listrik. Langkah signifikan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi di berbagai sektor. Pada tahun 2024, PLN IP telah berhasil menambah daya mampu netto (DMN) sebesar 949 megawatt (MW), hasil dari operasionalisasi beberapa pembangkit listrik baru di berbagai wilayah Indonesia. Penambahan ini mendorong total DMN PLN IP melampaui angka 19,5 gigawatt (GW), sebuah pencapaian penting dalam mendukung program swasembada energi nasional.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menekankan peran krusial energi listrik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia menyatakan bahwa peningkatan kapasitas pembangkit listrik PLN IP merupakan kontribusi substansial bagi ketahanan energi Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers pada Kamis, 14 Maret 2025. Peningkatan kapasitas ini bukanlah sekadar penambahan angka, melainkan wujud nyata komitmen PLN IP dalam memastikan akses energi yang andal dan merata di seluruh penjuru negeri. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target swasembada energi dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Rincian Tambahan Kapasitas Pembangkit Listrik:

Berikut rincian tambahan kapasitas pembangkit listrik yang telah beroperasi pada tahun 2024:

  • BMPP Nusantara 1 Ambon: 60 MW
  • PLTGU Tambak Lorok Blok 3 (Jawa Tengah): 779 MW
  • PLTA Jatigede (Jawa Barat): 110 MW

Sementara itu, PLN IP menargetkan penambahan daya sebesar 2.000 MW pada tahun 2025. Pembangkit yang tengah dalam tahap sinkronisasi dan akan berkontribusi pada penambahan kapasitas ini meliputi:

  • PLTU Jawa 9 dan 10 (Banten): 2 x 1.000 MW
  • BMPP Nusantara 2 Kolaka (Sulawesi Tenggara): 60 MW

Komitmen terhadap Energi Baru Terbarukan dan Efisiensi Energi:

PLN IP tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Perusahaan secara aktif mengembangkan skema green booster transisi energi melalui optimalisasi penggunaan biomassa dengan sistem co-firing. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan menekan emisi karbon, sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Inisiatif ini juga mencakup pengembangan proyek Hijaunesia dan Hydronesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga 2,4 gigawatt-hour (GWh) secara bertahap hingga tahun 2035.

PLN IP optimistis bahwa langkah-langkah strategis ini akan berkontribusi signifikan terhadap kemandirian energi nasional, memastikan pasokan listrik yang andal dan stabil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah, mulai dari Jawa hingga Sulawesi, serta memberikan dampak positif terhadap lingkungan.