Kontroversi Seleksi Timnas Australia: Publik Meragukan Kekuatan Skuad Hadapi Indonesia
Kontroversi Seleksi Timnas Australia: Publik Meragukan Kekuatan Skuad Hadapi Indonesia
Pengumuman skuad Timnas Australia untuk menghadapi Timnas Indonesia dan Bahrain dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Jumat (14/3) telah memicu gelombang kritik tajam dari publik Australia. Pelatih Tony Popovic, yang baru saja menggantikan Graham Arnold, mengumumkan 26 nama yang akan berlaga di Sydney pada 20 Maret mendatang. Namun, pilihan pemainnya menuai kontroversi besar, terutama di tengah badai cedera yang melanda tim. Sejumlah pilar kunci seperti Harry Souttar (Leicester City), Connor Metcalfe (St Pauli), Thomas Deng (Yokohama F. Marinos), Jordan Bos (Westerlo), Alessandro Circati (Parma), dan Hayden Matthews (Portsmouth) harus absen.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, Popovic memanggil enam pemain tanpa caps internasional, empat di antaranya bahkan akan menjalani debut. Nama-nama debutan tersebut adalah Alex Grant (Sydney FC), Ryan Teague (Melbourne Victory FC), Kai Trewin (Melbourne City FC), dan Nectarios Triantis (Hibernian FC). Selain itu, ia juga memanggil kembali beberapa pemain veteran seperti Jason Davidson, bek kiri juara Piala Asia 2015, dan Fran Karacic, yang turut serta dalam Piala Dunia 2022. Namun, kembalinya pemain-pemain veteran ini tidak mampu meredam gelombang kritik yang muncul dari netizen Australia.
Kritik pedas berdatangan dari berbagai platform media sosial. Banyak yang mempertanyakan komposisi skuad yang dianggap tidak seimbang, khususnya di lini tengah dan depan. Akun X bernama Chris Mitchell misalnya, menyoroti hampir sama banyaknya jumlah kiper dan gelandang, menandakan potensi masalah dalam hal kreativitas permainan. Pengguna Instagram dengan nama Saxby.Harrison bahkan menuliskan kekecewaannya dengan kalimat, "Daftar ini bikin sakit mata…apa yang telah dilakukan (Marco) Tilio, (Daniel) Arzani) dan (Nishan) Velupillay untuk masuk daftar ini?" Sentimen serupa diungkapkan oleh berbagai pengguna media sosial lainnya.
Ketidakhadiran beberapa pemain muda berbakat seperti Nestory Irankunda dan Noah Botic juga menjadi sorotan. Beberapa netizen mempertanyakan mengapa pemain-pemain tersebut tidak dipanggil, sementara pemain lain seperti Arzani, Velupillay, dan Taggart justru mendapatkan tempat. Salah satu netizen di Twitter, dengan nama akun @JamesJarvisFM, bahkan menyebutnya sebagai "salah satu skuad terburuk Australia", dan menyatakan setidaknya ada 10 pemain yang tidak layak masuk dalam skuad tersebut. Nic Rojas di Twitter juga menambahkan, "Bagaimana caranya pemain seperti Botic, Irankunda, dan Toure tidak masuk tetapi Arzani, Velupillay, dan Taggart bisa? Memalukan." Kritik-kritik ini mencerminkan kekhawatiran publik Australia terhadap kemampuan tim nasional untuk menghadapi pertandingan penting melawan Indonesia.
Meskipun Popovic belum pernah menelan kekalahan sejak menggantikan Graham Arnold, dengan catatan kemenangan 3-1 atas China, imbang 1-1 melawan Jepang, imbang 0-0 melawan Arab Saudi, dan imbang 2-2 melawan Bahrain, kepercayaan diri publik terhadap timnas tampaknya sedang berada di titik terendah. Reaksi negatif ini menjadi tantangan besar bagi Popovic untuk membuktikan kualitas keputusannya dalam memimpin skuad Australia menghadapi laga krusial melawan Indonesia.