Kadin Komitmen Bangun 100 Dapur Makan Bergizi, Dukung Program Pemerintah

Kadin Komitmen Bangun 100 Dapur Makan Bergizi, Dukung Program Pemerintah

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan komitmennya untuk membangun 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau yang lebih dikenal sebagai dapur makan bergizi gratis (MBG), hingga Agustus 2025. Langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata Kadin terhadap program pemerintah dalam meningkatkan akses terhadap makanan bergizi bagi masyarakat. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengungkapkan rencana ambisius ini menyusul target pemerintah untuk menambah jumlah dapur MBG dari 11.000 menjadi 30.000. "Target pemerintah untuk meningkatkan jumlah SPPG sangatlah signifikan," ujar Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie, dalam sebuah pernyataan di Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025). "Kadin berkomitmen untuk berkontribusi secara aktif dalam pencapaian target tersebut dengan membangun 100 SPPG sebelum 17 Agustus mendatang." Kadin akan melakukan evaluasi secara berkala untuk mengidentifikasi kendala yang mungkin dihadapi dan memastikan implementasi program berjalan lancar.

Langkah Kadin ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Anin menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Dadan menyambut baik inisiatif Kadin dan menyatakan kesiapan BGN untuk berkolaborasi. Namun, Anin mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi dan administrasi keuangan yang ketat, mengingat pendanaan program SPPG bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan program ini," tegas Anin. "Kami menekankan pentingnya administrasi yang rapi bagi anggota Kadin yang ingin berpartisipasi." Keterlibatan sektor swasta, seperti Kadin, diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pemerintah dalam menyediakan akses makanan bergizi bagi masyarakat luas. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan program MBG yang telah menunjukan dampak positif bagi jutaan penerima manfaat.

Program MBG sendiri telah menunjukan hasil yang signifikan. Berdasarkan data hingga 12 Maret 2025, pemerintah telah mencairkan anggaran sebesar Rp 710,5 miliar, yang telah menjangkau lebih dari 2 juta penerima manfaat. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025, menyampaikan bahwa program ini telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan gizi masyarakat. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 71 triliun untuk program MBG tahun ini, dengan target 17,9 juta penerima manfaat. Namun, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan perluasan cakupan penerima manfaat menjadi 82,9 juta orang pada tahun 2025, sehingga membutuhkan anggaran yang lebih besar, diperkirakan mencapai Rp 171 triliun. Distribusi penerima manfaat program MBG hingga 12 Maret 2025 tercatat sebagai berikut:

  • Pra SD: 111.127 penerima
  • SD/Madrasah Ibtidaiyah: 912.023 penerima
  • SMP/Madrasah Tsanawiyah: 578.465 penerima
  • SMA/Madrasah Aliyah/SMK: 424.145 penerima
  • Pondok pesantren: 10.681 penerima
  • Sekolah Luar Biasa (SLB): 4.548 penerima
  • Balita: 7.811 penerima
  • Ibu hamil: 1.835 penerima
  • Ibu menyusui: 2.613 penerima

Partisipasi aktif Kadin dalam program ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pemerintah dan memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan makanan bergizi seimbang. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera.