Misteri MH370: Upaya Pencarian Terakhir Menuju Titik Terang atau Kehilangan Abadi?

Misteri MH370: Upaya Pencarian Terakhir Menuju Titik Terang atau Kehilangan Abadi?

Lebih dari satu dekade setelah tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pada 8 Maret 2014, misteri ini masih membayangi dunia penerbangan. Kegagalan pencarian sebelumnya telah memicu berbagai spekulasi, dan kini harapan kembali muncul dengan digelarnya operasi pencarian yang oleh banyak pihak disebut sebagai upaya terakhir untuk mengungkap nasib pesawat Boeing 777 tersebut. Ocean Infinity, sebuah perusahaan robotika kelautan asal Inggris, kembali mengambil inisiatif, mengerahkan kapal Armada 7806 untuk menyisir dasar laut dalam upaya memecahkan teka-teki yang telah menyelimuti dunia selama bertahun-tahun.

Pencarian sebelumnya, yang dimulai beberapa bulan pasca-kejadian, dipimpin oleh Australia mengingat lokasi pencarian yang berada di dekat wilayahnya. Operasi yang melibatkan perusahaan survei kelautan Belanda, Fugro, dengan tiga kapal dan sensor bawah air, awalnya diyakini memiliki peluang sukses yang tinggi, bahkan mencapai 97% menurut beberapa pejabat. Namun, harapan tersebut pupus setelah pencarian di area seluas 46.000 mil persegi tidak membuahkan hasil. Upaya pencarian dilanjutkan pada tahun 2018 oleh Ocean Infinity dengan teknologi yang lebih canggih, yaitu kendaraan bawah air otonom (AUV), namun tetap tanpa hasil. Kegagalan ini memunculkan opini yang menyatakan bahwa pencarian lebih lanjut tidak perlu dilakukan kecuali adanya informasi kredibel yang baru muncul.

Meskipun demikian, sejumlah peneliti independen tetap gigih menelusuri berbagai petunjuk. Beberapa spekulasi muncul mengenai lokasi pesawat, termasuk di area pencarian sebelumnya. Kompleksitas dasar laut menjadi tantangan besar, dengan kemungkinan puing-puing pesawat terhalang oleh bebatuan atau jurang, sehingga terlewatkan dalam pencarian sebelumnya. Inilah yang menjadi fokus utama Ocean Infinity dalam pencarian kali ini. Teknologi AUV yang lebih maju, dengan kemampuan bertahan lebih lama dan menjelajah lebih dalam di bawah laut, memberikan optimisme baru. Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke, menyatakan komitmen pemerintah kepada keluarga korban dan berharap operasi ini dapat memberikan sedikit kelegaan dengan ditemukannya reruntuhan pesawat.

Optimisme juga diungkapkan oleh beberapa pakar, seperti mantan perwira angkatan laut Australia, Peter Waring, yang menyatakan harapannya agar pencarian kali ini berhasil. Namun, realita kegagalan pencarian sebelumnya tetap menjadi bayang-bayang. Jika pencarian terakhir ini pun gagal, kemungkinan besar misteri hilangnya MH370 akan tetap menjadi teka-teki yang tak terpecahkan, menghilang selamanya dalam kedalaman samudra.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Teknologi: Penggunaan AUV yang lebih canggih menjadi faktor kunci dalam pencarian kali ini.
  • Area Pencarian: Fokus pencarian diarahkan pada area yang diduga belum terjamah secara menyeluruh dalam pencarian sebelumnya.
  • Harapan dan Realita: Optimisme diimbangi dengan realita kegagalan pencarian sebelumnya yang signifikan.
  • Dampak Psikologis: Pencarian ini memiliki dampak besar bagi keluarga korban yang masih berharap akan kepastian.
  • Kehilangan Abadi?: Kemungkinan besar bahwa misteri MH370 akan tetap menjadi teka-teki yang tak terpecahkan jika pencarian kali ini gagal.