Korlantas Polri Ungkap Strategi Rekayasa Lalu Lintas Mudik 2025: Contraflow dan One Way Berbasis Data Real-time

Strategi Rekayasa Lalu Lintas Mudik Lebaran 2025: Prioritas Keselamatan dan Kelancaran

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah merumuskan strategi rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama periode mudik Lebaran 2025. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, strategi ini mengutamakan pemanfaatan data real-time untuk menentukan penerapan contraflow dan one way secara dinamis dan efektif. Hal ini diungkapkan oleh Kakorlantas Irjen Pol. Agus Suryo Nugroho dalam acara peluncuran program 'Mudik Aman, Keluarga Nyaman' di Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025). Irjen Agus menekankan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pemudik, sekaligus meminimalisir kemacetan di jalur mudik.

Penerapan contraflow dan one way tidak lagi bersifat prediktif, melainkan responsif terhadap volume kendaraan yang terdeteksi secara langsung. Sistem ini akan memantau jumlah kendaraan yang melintas di titik-titik kritis di jalan tol setiap jamnya. Berdasarkan data tersebut, Korlantas akan menentukan tindakan yang tepat, mulai dari contraflow satu jalur hingga one way nasional. "Kami tidak lagi mengandalkan prediksi semata," ujar Irjen Agus. "Sistem ini berbasis data real-time, sehingga tindakan yang diambil lebih tepat dan efektif."

Berikut rincian mekanisme penerapan contraflow berdasarkan data volume kendaraan per jam:

  • 5.500 kendaraan: Contraflow satu jalur akan diberlakukan.
  • 1.400 kendaraan: Contraflow dua jalur akan diberlakukan.
  • 7.400 kendaraan: Contraflow tiga jalur akan diberlakukan.

Sistem ini akan diimplementasikan secara bertahap, dimulai dengan contraflow di titik-titik yang dianggap rawan kemacetan. Contohnya, contraflow akan diberlakukan mulai KM 47 hingga KM 70 untuk mengurangi kepadatan di titik pertemuan turunan MBZ dan Rest Area 57 A hingga GT Cikatama. Penerapan contraflow juga direncanakan di ruas jalan tol lainnya, seperti KM 109 hingga KM 132 dan KM 152 hingga KM 159, berdasarkan kondisi lalu lintas di Rest Area KM 130 dan pertemuan arus dari Tol Cisumdawu. Jika volume kendaraan terus meningkat dan mencapai titik kritis, maka Korlantas akan menerapkan one way nasional.

Irjen Agus menjelaskan, penentuan titik penerapan contraflow didasarkan pada analisa titik-titik rawan kemacetan yang berpotensi menimbulkan bottleneck. Sistem ini memungkinkan respon yang lebih cepat dan tepat terhadap perubahan dinamika lalu lintas di lapangan. Dengan strategi ini, Korlantas berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik sekaligus memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik Lebaran 2025.

Acara peluncuran program 'Mudik Aman, Keluarga Nyaman' yang diselenggarakan oleh detikcom bekerja sama dengan Korlantas Polri dan didukung oleh PT PELNI (Persero), Jasa Raharja, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK., merupakan bagian dari rangkaian Operasi Ketupat 2025 yang bertujuan untuk mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.