Polisi Bubarkan Ratusan Remaja yang Hendak Balap Liar di Sawangan, Depok
Polisi Bubarkan Ratusan Remaja yang Hendak Balap Liar di Sawangan, Depok
Insiden yang melibatkan sekitar 500 remaja laki-laki yang hendak menggelar balap lari liar di Jalan Muchtar Raya, Sawangan, Depok, berhasil dibubarkan oleh aparat kepolisian pada Kamis dini hari, 13 Maret 2025, pukul 01.15 WIB. Kejadian ini terungkap setelah video rekamannya viral di media sosial, memicu respon cepat dari pihak berwajib. Wakasat Samapta Polres Metro Depok, AKP Winam Agus, membenarkan adanya peristiwa tersebut dan menjelaskan kronologi penanganan insiden yang sempat menegangkan.
AKP Winam Agus menyatakan bahwa upaya pembubaran awalnya mengalami kendala. Para remaja tersebut berargumen bahwa kegiatan balap liar yang mereka rencanakan lebih baik daripada terlibat tawuran. Mereka mengaku sebagian dari mereka memiliki riwayat terlibat dalam aksi tawuran. Pernyataan ini menimbulkan dilema bagi petugas kepolisian di lapangan, karena meskipun jumlah remaja yang berkumpul sangat besar (sekitar 500 orang), namun belum ditemukan indikasi akan terjadi tawuran. Hal ini membuat polisi kesulitan untuk bertindak tegas dan lebih mengutamakan pendekatan persuasif. Kekhawatiran akan potensi kerusuhan juga semakin diperparah dengan jumlah personel Polsek Bojongsari yang bertugas saat itu hanya sekitar lima orang, menghadapi ratusan remaja yang berkumpul.
Proses negosiasi berlangsung alot. Polisi berupaya meredam situasi dengan menawarkan solusi alternatif, yaitu memfasilitasi para remaja jika mereka ingin mengadakan kegiatan yang lebih terorganisir dan resmi. Polisi menjelaskan prosedur pengajuan izin kegiatan kepada Polres, guna memastikan keamanan dan ketertiban dalam penyelenggaraan acara tersebut. Namun, tawaran tersebut awalnya tidak membuahkan hasil. Para remaja tetap bersikukuh untuk melakukan balap liar di lokasi tersebut.
Untuk mengatasi kebuntuan, pihak Polsek Bojongsari akhirnya meminta bantuan Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok. Dengan kehadiran tim bantuan ini, proses pembubaran dapat dilakukan secara lebih efektif. Melalui pendekatan persuasif dan tindakan yang lebih tegas, akhirnya ratusan remaja tersebut membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. Keberadaan Tim Perintis Presisi terbukti sangat krusial dalam meredakan situasi yang sempat memanas dan mencegah potensi eskalasi kerusuhan yang lebih besar.
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang perlunya pengawasan dan pencegahan terhadap kegiatan balap liar yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Polisi menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam melaporkan kegiatan yang mencurigakan dan memberikan informasi yang akurat kepada pihak berwajib, guna mencegah terjadinya hal serupa di masa mendatang. Pihak kepolisian juga berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya preventif dan represif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya, termasuk memberikan solusi alternatif bagi para remaja agar menyalurkan energi dan minat mereka ke kegiatan positif yang lebih terarah dan terkontrol.