Efisiensi Anggaran Tunda Perbaikan Pasar Hewan Ngawi yang Rusak Parah

Efisiensi Anggaran Tunda Perbaikan Pasar Hewan Ngawi yang Rusak Parah

Pasar Hewan Ngawi di Desa Kandangan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, harus menunda rencana perbaikan besar-besaran akibat pemangkasan anggaran. Proyek perbaikan yang telah dianggarkan sebesar Rp 16 miliar tersebut resmi dibatalkan tahun ini, meskipun kondisi pasar saat ini memprihatinkan dan membutuhkan perbaikan mendesak. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kabid Bina Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi, Yesi Widyarti, pada Kamis (13/3/2025).

Yesi menjelaskan bahwa pemangkasan anggaran yang berdampak pada efisiensi telah memaksa pemerintah daerah untuk menunda proyek tersebut. Ia mengaku belum dapat memastikan kapan proyek perbaikan Pasar Hewan Ngawi akan kembali diprioritaskan dan dianggarkan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para pedagang dan pemerintah daerah terkait dampak ekonomi dan keselamatan yang ditimbulkan dari kondisi pasar yang semakin memburuk.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi, setidaknya 80 persen bangunan di Pasar Hewan Ngawi mengalami kerusakan signifikan. Kerusakan tersebut meliputi lapak-lapak pedagang, kios-kios, hingga kantor pengelola pasar. Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala DPPTK Ngawi, Kusumawati Nilam, yang menambahkan bahwa banyak pedagang yang mengeluhkan kondisi pasar yang sangat memprihatinkan dan mengancam kelangsungan usaha mereka.

Nilam menjelaskan lebih rinci mengenai dampak kerusakan tersebut terhadap aktivitas perdagangan. Lantai pasar yang berlubang dan rusak, misalnya, kerap menyebabkan sapi terjatuh dan cedera, sehingga berdampak negatif pada kualitas dan harga jual hewan ternak. "Kemiringan lantai yang tidak sesuai standar juga sering menyebabkan sapi jatuh," ujar Nilam, menggambarkan kondisi yang tidak aman dan tidak layak bagi hewan maupun pedagang.

Selain kerusakan lantai, beberapa kios juga dalam kondisi rusak parah. Kondisi ini diperparah dengan sistem drainase yang buruk, sehingga proses pembersihan kotoran hewan ternak menjadi sangat sulit dan tidak higienis. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan di sekitar pasar. Perbaikan Pasar Hewan Ngawi sangat penting, mengingat pasar tersebut telah berfungsi sebagai pasar regional, melayani pedagang dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Keberadaan pasar yang layak dan aman sangat penting untuk menunjang aktivitas perdagangan dan perekonomian di wilayah tersebut.

Penundaan perbaikan ini menimbulkan pertanyaan mengenai strategi pemerintah daerah dalam mengelola anggaran dan memprioritaskan proyek infrastruktur yang vital bagi masyarakat. Perlu adanya transparansi dan penjelasan lebih lanjut terkait alasan pemangkasan anggaran dan rencana tindak lanjut untuk memperbaiki Pasar Hewan Ngawi. Pasar hewan yang rusak tidak hanya merugikan pedagang, tetapi juga berpotensi merusak citra daerah dan menghambat pertumbuhan ekonomi lokal.