Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor Luas di Padangsidimpuan, Ratusan Warga Terdampak
Hujan Deras Picu Bencana di Padangsidimpuan: Banjir dan Longsor Landa Lima Kecamatan
Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, dilanda bencana banjir dan tanah longsor pada Kamis malam, 13 Maret 2025, sekitar pukul 23.20 WIB. Curah hujan yang sangat tinggi menjadi penyebab utama bencana yang melanda lima kecamatan di kota tersebut. Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara, dampak bencana ini sangat signifikan, mengakibatkan puluhan desa dan kelurahan terendam banjir dan terdampak longsor. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, TNI, Polri, dan masyarakat setempat langsung diterjunkan untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat.
Lima kecamatan yang terdampak meliputi:
- Padangsidimpuan Utara: Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Tobat, dan Kelurahan Kantin mengalami kerusakan dan genangan air yang cukup parah.
- Padangsidimpuan Selatan: Kelurahan Ujung Padang, Kelurahan Aek Tampang, Kelurahan Losung, dan Kelurahan Sitamiang Baru turut terdampak banjir.
- Padangsidimpuan Batunadua: Beberapa gang di Kelurahan Batunadua Julu, seperti Gg. OtoaYana, Gg. Salak Permai, Gg. Tanggal, dan Gg. Libers - Kawasan Hapinis, terendam banjir.
- Padangsidimpuan Angkola Julu: Desa Rimba Shoping dan Desa Sima Tohir terdampak signifikan oleh bencana ini.
- Padangsidimpuan Tenggara: Desa Pulo Bauk dan Desa Huta Lombang juga mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor.
Upaya Penanganan Bencana dan Pendataan Korban
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa proses pendataan dampak bencana masih berlangsung. Tim di lapangan masih berupaya untuk menghitung jumlah kerugian materiil dan jumlah warga yang terdampak. Informasi terkait fasilitas umum yang rusak dan jumlah korban jiwa masih dalam tahap pengumpulan data. "Untuk fasilitas umum dan korban banjir masih dalam pendataan ya. Nanti kalau sudah selesai akan kami share," ujar Sri Wahyuni seperti dikutip dari Antara, Jumat (14/3/2025).
Meskipun banjir dilaporkan mulai surut, upaya penanganan dan pemulihan masih terus dilakukan. Tim gabungan dari pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat bahu membahu membersihkan material longsor dan membantu warga yang terdampak. Proses pembersihan material longsor di berbagai lokasi masih berlangsung untuk memastikan akses jalan dan lingkungan terbebas dari bahaya. Proses pemulihan infrastruktur dan lingkungan diperkirakan akan membutuhkan waktu dan dukungan dari berbagai pihak. BPBD Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu.
Kerja Sama Antar Instansi dan Partisipasi Masyarakat
Penanganan bencana ini menuntut kerja sama yang solid antar instansi terkait dan partisipasi aktif masyarakat. Kecepatan respon dan koordinasi yang baik antar lembaga pemerintah, TNI, Polri, dan relawan menjadi kunci keberhasilan dalam proses evakuasi, penyelamatan korban, dan pemulihan pasca bencana. Dukungan dari masyarakat juga sangat penting dalam upaya pembersihan material longsor dan perbaikan infrastruktur. Kerja sama dan solidaritas semua pihak menjadi faktor krusial untuk meminimalisir dampak buruk dan mempercepat pemulihan di wilayah yang terdampak bencana.