Raksasa Teknologi Dukung Ekspansi Energi Nuklir Global untuk Memenuhi Kebutuhan Energi yang Meningkat
Raksasa Teknologi Dukung Ekspansi Energi Nuklir Global untuk Memenuhi Kebutuhan Energi yang Meningkat
Dalam sebuah langkah signifikan menuju transisi energi global, tiga raksasa teknologi, Amazon, Google, dan Meta, telah bergabung dengan sejumlah perusahaan besar lainnya dalam komitmen untuk melipatgandakan kapasitas energi nuklir dunia pada tahun 2050. Komitmen ini tertuang dalam perjanjian 'Large Energy Users Pledge', sebuah kesepakatan yang mengakui meningkatnya kebutuhan energi global, khususnya seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Selain ketiga perusahaan teknologi tersebut, penandatangan lain meliputi Allseas, Bureau Veritas, Carbon3Energy, Clean Energy Buyers Alliance, Core Power, Dow, Fly Green Alliance, Lloyd’s Register, Occidental, OSGE, dan Siemens Energy.
Perjanjian ini menekankan perlunya peningkatan kapasitas energi nuklir untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di berbagai sektor industri. Pertumbuhan penggunaan AI, misalnya, telah memicu lonjakan konsumsi energi yang signifikan, dan energi nuklir dianggap sebagai solusi penting untuk memastikan pasokan energi bersih dan berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan ini. Direktur Jenderal World Nuclear Association, Sama Bilbao y León, menyatakan bahwa komitmen ini merupakan langkah awal yang penting, dan pihaknya berharap lebih banyak pengguna energi besar akan bergabung di masa mendatang.
Kesepakatan tersebut mencatat bahwa peningkatan tiga kali lipat kapasitas nuklir hingga pertengahan abad ini sangatlah krusial. Energi nuklir, dengan sifatnya yang andal dan berkelanjutan, dipandang sebagai solusi ideal untuk mendukung berbagai aktivitas ekonomi, mulai dari sektor teknologi hingga industri manufaktur. Penggunaannya dapat mencakup peningkatan elektrifikasi, penyediaan panas proses industri suhu tinggi, produksi hidrogen, pemanasan distrik, dan produksi bahan bakar sintetis.
Langkah Meta dalam beralih ke energi nuklir menjadi contoh nyata dampak komitmen ini. Menanggapi peningkatan kebutuhan energi yang dipicu oleh pertumbuhan AI, Meta telah mengajukan permintaan proposal untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru hingga 4 gigawatt untuk mendukung operasional pusat datanya. Hal ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya energi nuklir dalam mengatasi tantangan energi yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Menurut Electric Power Research Institute, pusat data diperkirakan akan mengonsumsi hingga 9 persen dari total listrik Amerika Serikat pada tahun 2030. Angka ini menekankan urgensi untuk mencari sumber energi yang berkelanjutan dan mampu memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di sektor teknologi. Dengan memastikan akses yang setara terhadap berbagai sumber energi, termasuk nuklir, diharapkan pemerintah dapat mendorong pengembangan kapasitas nuklir secara besar-besaran di seluruh dunia, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Para penandatangan perjanjian ini berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendorong pengembangan dan implementasi energi nuklir yang aman, andal, dan berkelanjutan. Komitmen ini merupakan tonggak penting dalam upaya global untuk mencapai tujuan ketahanan dan keamanan energi, serta menyediakan pasokan energi bersih untuk generasi mendatang.