Banjir Jakarta Rendam 77 RT; Doa dan Upaya Penanggulangan Bencana

Banjir Jakarta Rendam 77 RT; Doa dan Upaya Penanggulangan Bencana

Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir meluas di sejumlah titik. Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, hingga saat ini tercatat sebanyak 77 RT terendam banjir. Kondisi ini disebabkan oleh meluapnya air dari Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut yang tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi. Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Aji, membenarkan angka tersebut dalam keterangannya kepada media. Genangan air dilaporkan mencapai ketinggian yang bervariasi, mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kerusakan properti di beberapa lokasi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD terus berupaya maksimal dalam menangani bencana banjir ini. Upaya yang dilakukan meliputi penyediaan posko pengungsian bagi warga terdampak, evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, serta distribusi bantuan logistik seperti makanan dan minuman. Selain itu, petugas BPBD juga bekerja keras untuk melakukan penyedotan air dan membersihkan puing-puing pascabanjir. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI/Polri dan relawan, juga dikerahkan untuk mempercepat proses penanganan dan pemulihan.

Di tengah bencana ini, aspek spiritualitas juga menjadi hal penting bagi masyarakat. Banyak warga yang mempercayai kekuatan doa sebagai salah satu bentuk ikhtiar menghadapi ujian alam ini. Dalam Islam, terdapat beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika menghadapi bencana alam, termasuk banjir. Berikut beberapa doa yang umum dibaca oleh umat muslim dalam menghadapi musibah banjir:

  • Doa agar Banjir Cepat Surut (Versi 1): اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا Arab latin: Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi'â. Artinya: "Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat."

  • Doa agar Banjir Cepat Surut (Versi 2): اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ Arab latin: Allāhumma hawālainā wa lā 'alainā. Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari. Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."

  • Doa agar Banjir Cepat Surut (Versi 3): (Ayat Al-Qur'an Hud: 44) وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ Arab latin: Wa qīla yā arḍubla'ī māaki wa yā samāu aqli'ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat 'alal-jụdiyyi wa qīla bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn Artinya: "Dan difirmankan: 'Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,' dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang zalim.'"

  • Doa agar Banjir Cepat Surut (Versi 4): اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ Arab latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarrimaa ursilat bihi Artinya: "Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya."

Semoga upaya pemerintah dan doa masyarakat dapat membantu meringankan dampak banjir dan mengembalikan kondisi normal secepatnya.