Turap Sementara Jadi Solusi Sementara Bencana Longsor di Srengseng Sawah, Warga Desak Solusi Permanen

Turap Sementara Jadi Solusi Sementara Bencana Longsor di Srengseng Sawah, Warga Desak Solusi Permanen

Bencana longsor yang kembali terjadi di Jalan H. Shibi, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu, 5 Maret 2025 dini hari, telah menimbulkan keprihatinan mendalam bagi warga setempat. Longsor yang memutus akses jalan penghubung rumah warga dan mengakibatkan kerusakan signifikan, seperti yang dialami Iskandar (28), yang rumahnya terdampak hingga tujuh meter, mengungkapkan lemahnya penanganan jangka panjang dari pemerintah daerah. Kejadian ini bukan yang pertama kali. Sejak tahun 2020, kawasan ini telah berulang kali dilanda longsor, yang menunjukkan adanya permasalahan struktural yang belum terselesaikan secara komprehensif.

Iskandar, yang rumahnya kini terancam amblas, menjelaskan bahwa upaya pemerintah sejauh ini hanya berupa pemasangan turap sementara dari kayu dolken. Meskipun langkah ini dianggap sebagai upaya penanggulangan darurat, hal ini dinilai tidak efektif dan tidak memberikan solusi permanen bagi masalah longsor yang berulang. Pasalnya, ancaman longsor yang terus-menerus membuat warga merasa tidak aman dan nyaman di tempat tinggal mereka. Bahkan, warga terpaksa membangun jembatan darurat untuk bisa kembali mengakses rumah mereka setelah longsor memutus akses jalan. Ketidakcukupan penanganan sementara ini menimbulkan keresahan yang mendalam di tengah warga Srengseng Sawah.

"Dari tahun 2020 hingga saat ini, sudah beberapa kali terjadi longsor. Laporan telah kami sampaikan ke dinas terkait, namun penanganan yang diberikan masih berupa turap kayu dolken sementara," ungkap Iskandar saat ditemui di lokasi kejadian pada Jumat, 14 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa dampak longsor kali ini cukup signifikan, memaksanya untuk mengungsi sementara karena kondisi tanah di depan rumahnya yang semakin kritis. Ia mendesak pemerintah untuk segera membangun turap permanen sebagai solusi jangka panjang untuk mencegah bencana serupa terulang kembali.

Kejadian ini menyoroti perlunya strategi penanganan bencana longsor yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah daerah perlu melakukan kajian geologi yang lebih mendalam untuk mengidentifikasi akar permasalahan longsor di wilayah Srengseng Sawah. Selain itu, pembangunan infrastruktur penahan longsor yang permanen dan berstandar tinggi menjadi sangat krusial untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga. Pembangunan yang terencana dan berkelanjutan, bukan hanya solusi sementara, harus menjadi prioritas utama untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan memberikan rasa aman kepada warga.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan pemerintah antara lain:

  • Kajian Geologi Komprehensif: Melakukan studi geologi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab longsor dan menentukan solusi teknis yang tepat.
  • Pembangunan Turap Permanen: Membangun turap penahan longsor permanen yang kokoh dan sesuai standar teknik.
  • Sistem Peringatan Dini: Membangun sistem peringatan dini longsor untuk memberikan waktu bagi warga untuk menyelamatkan diri.
  • Rehabilitasi Lahan: Melakukan rehabilitasi lahan dan penghijauan untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor.
  • Partisipasi Warga: Melibatkan warga secara aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek mitigasi bencana.

Kegagalan pemerintah daerah dalam memberikan solusi permanen terhadap masalah longsor di Srengseng Sawah menimbulkan pertanyaan besar tentang keseriusan dalam menangani bencana alam dan melindungi keselamatan warganya. Harapannya, peristiwa ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengambil langkah konkret dan komprehensif dalam mengatasi masalah ini, sehingga warga dapat kembali merasa aman dan nyaman di tempat tinggal mereka.