Pemkot Bandung Gelar Pasar Murah Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Selama Ramadan
Pemkot Bandung Gelar Pasar Murah Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Selama Ramadan
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara proaktif menggelar pasar murah di 30 kecamatan sebagai langkah antisipatif terhadap potensi kenaikan harga bahan pokok, khususnya selama bulan Ramadan. Program ini merupakan bagian dari strategi Pemkot Bandung untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di tengah meningkatnya permintaan komoditas pangan menjelang dan selama bulan suci. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menekankan pentingnya intervensi pasar ini mengingat tren kenaikan harga yang umum terjadi di minggu kedua Ramadan, terutama untuk komoditas seperti cabai merah dan cabai rawit.
"Seperti yang kita prediksi, harga-harga sejumlah komoditas pangan mulai merangkak naik di minggu kedua Ramadan," ujar Wali Kota Farhan dalam keterangannya di Bandung, Jumat (14/3/2025). "Kenaikan ini terutama terlihat pada cabai merah dan cabai rawit yang mengalami peningkatan signifikan. Pasar murah ini menjadi salah satu upaya nyata Pemkot Bandung untuk meredam inflasi dan memastikan keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan masyarakat." Langkah ini dinilai penting untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelompok rentan, agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya selama Ramadan.
Pasar murah tersebut menyediakan berbagai komoditas pangan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasaran. Beberapa komoditas yang ditawarkan antara lain:
- Beras SPHP: Rp 58.000/5 kg
- Telur Ayam: Rp 25.000/kg
- Minyak Goreng Premium: Rp 16.500/liter
- Ayam Negeri: Rp 32.000/ekor
- Cabai Rawit: Rp 85.000/kg
- Bawang Merah: Rp 40.000/kg
Bahkan, terdapat pula daging sapi segar lokal yang ditawarkan dengan harga lebih kompetitif, yaitu Rp 123.000/kg, dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp 133.000/kg. Hal ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara Pemkot Bandung dengan distributor dan pelaku ritel dalam menjaga kestabilan pasokan dan menekan harga jual.
Pelaksanaan pasar murah ini terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan sebelum Ramadan di 15 kecamatan, sementara sesi kedua yang baru saja selesai juga menjangkau 15 kecamatan. Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme warga dan keberhasilan program ini. Suksesnya program ini tak lepas dari sosialisasi yang efektif dan dukungan penuh dari pemerintah kecamatan.
Ronny juga menjelaskan bahwa program pasar murah merupakan hasil sinergi Pemkot Bandung dengan berbagai pihak, termasuk BUMN seperti Bulog dan Pertamina, ritel modern, serta petani lokal. Kolaborasi multipihak ini menjadi kunci keberhasilan dalam menyediakan komoditas pangan berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat Kota Bandung, khususnya selama bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model intervensi pasar yang efektif dalam menghadapi fluktuasi harga pangan di masa mendatang.