Jasa Marga Antisipasi Musim Hujan dan Bencana Alam Jelang Lebaran

Jasa Marga Antisipasi Musim Hujan dan Bencana Alam Jelang Lebaran

Menjelang libur Lebaran 2025, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. telah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif guna menghadapi potensi bencana alam, khususnya yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi. Hal ini dilakukan seiring prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa sebagian wilayah Indonesia masih berada pada puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi hingga Mei 2025. Persiapan yang komprehensif ini meliputi berbagai aspek, mulai dari perawatan infrastruktur jalan hingga pemantauan kondisi cuaca dan lalu lintas secara real-time.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, menjelaskan bahwa pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan tim perawatan jalan dan infrastruktur pendukung. Tercatat, sebanyak 71 tim telah disiapkan untuk menangani kerusakan jalan dan jembatan. Tim-tim ini akan fokus pada penambalan lubang, perbaikan sambungan jembatan, serta memastikan kelancaran lalu lintas. Selain itu, Jasa Marga juga memperkuat tim pemantauan ruang milik jalan (rumija) dan drainase, dengan penambahan personil hingga total 218 tim. Langkah ini bertujuan untuk mencegah genangan air dan memastikan drainase berfungsi optimal.

Antisipasi terhadap potensi longsor juga menjadi prioritas. Jasa Marga telah menyiapkan 206 unit pompa air untuk mengendalikan banjir serta tim siaga khusus yang ditempatkan di titik-titik rawan longsor. Sistem peringatan dini (early warning system) juga telah ditingkatkan, baik melalui pemantauan sistem terintegrasi maupun penempatan petugas di lokasi-lokasi yang berpotensi bahaya. Penyediaan material cold mix sebanyak 8.357 zak juga disiapkan untuk mengatasi kerusakan jalan akibat hujan. Material ini tidak hanya untuk kebutuhan internal Jasa Marga, namun juga untuk memenuhi permintaan dari pemerintah daerah.

Peningkatan teknologi juga menjadi bagian penting dari strategi antisipasi Jasa Marga. Jumlah traffic counting ditingkatkan menjadi 194 unit, CCTV deteksi insiden bertambah 36 unit, dan pemantauan kecepatan arteri mencapai 177 unit. Peningkatan ini, terutama pada sistem CCTV, merupakan respons terhadap permintaan Kementerian Perhubungan untuk memantau kondisi lalu lintas di arteri selatan dan utara, guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Penambahan perangkat lunak pada sistem CCTV yang telah ada juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemantauan.

Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan Jasa Marga ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan selama musim hujan dan periode mudik Lebaran. Kerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait juga menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi potensi tantangan selama periode tersebut. Dengan persiapan yang matang, Jasa Marga berupaya meminimalisir dampak negatif dari cuaca buruk dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik dan balik Lebaran.

Kesimpulan: Jasa Marga telah mempersiapkan strategi yang komprehensif menghadapi potensi bencana alam dan curah hujan tinggi selama musim hujan dan periode mudik Lebaran. Persiapan tersebut meliputi peningkatan jumlah tim perawatan jalan, penyediaan alat dan material, peningkatan teknologi pemantauan, dan peningkatan sistem peringatan dini. Semua upaya ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan selama periode tersebut.