Perdebatan Legenda AC Milan: Allegri, Kandidat Pelatih yang Menuai Pro dan Kontra

Perdebatan Legenda AC Milan: Allegri, Kandidat Pelatih yang Menuai Pro dan Kontra

AC Milan, yang tengah berjuang di papan tengah klasemen Serie A musim 2024-2025 dan telah tersingkir dari Liga Champions, dihadapkan pada tantangan besar untuk merebut kembali tempat di kompetisi elit Eropa musim depan. Posisi pelatih kepala pun menjadi sorotan utama di tengah spekulasi mengenai masa depan Sergio Conceicao. Dengan performa tim yang terpaut delapan poin dari Juventus di posisi keempat, peluang untuk lolos ke Liga Champions musim depan tampak tipis. Hal ini mendorong manajemen Rossoneri, yang dipimpin CEO Giorgio Furlani, untuk mempersiapkan diri menghadapi musim 2025-2026 dengan melakukan perombakan besar-besaran, termasuk mencari figur Direktur Teknik baru dan pelatih kepala yang tepat.

Beberapa nama kandidat Direktur Teknik beredar, di antaranya Fabio Paratici (mantan Juventus), Igli Tare, Markus Krosche (Eintracht Frankfurt), dan Thiago Scuro (AS Monaco). Nama Paratici sendiri disebut-sebut sebagai favorit, dan kehadirannya berpotensi besar membawa Massimiliano Allegri sebagai pelatih kepala AC Milan untuk musim 2025-2026. Kolaborasi Paratici dan Allegri di Juventus sebelumnya telah menghasilkan kesuksesan yang signifikan, sebuah fakta yang dibenarkan oleh legenda AC Milan, Fabio Capello. Capello, dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, memuji Allegri sebagai pelatih yang handal dan mampu menjamin hasil positif. Ia melihat Allegri sebagai pilihan terbaik di antara pelatih yang saat ini tidak terikat kontrak, mengingat pengalaman dan pengetahuannya yang luas tentang sepak bola Italia serta sejarahnya dengan Milan.

Capello menganggap Allegri, meskipun mungkin tidak spektakuler dalam gaya bermain, merupakan pelatih yang menghasilkan hasil nyata. Ia bahkan membantah anggapan bahwa gaya kepelatihan Allegri sudah ketinggalan zaman. Namun, pandangan Capello ini mendapat sanggahan dari legenda Milan lainnya, Arrigo Sacchi. Sacchi, meskipun menghormati Allegri dan pencapaiannya, menyatakan bahwa ia lebih menyukai gaya sepak bola yang berbeda, lebih kolektif dan ofensif, dibandingkan dengan pendekatan yang lebih defensif yang dianut Allegri. Kekhawatiran Sacchi terutama tertuju pada rekam jejak Allegri di Liga Champions, di mana ia belum pernah menjuarai kompetisi tersebut, meskipun pernah membawa Juventus ke final.

Sacchi berpendapat bahwa AC Milan membutuhkan pelatih yang mampu menerapkan sepak bola modern dan kompetitif di level Eropa. Meskipun mengakui keberhasilan Allegri berdasarkan gaya bermain yang lebih tradisional, Sacchi lebih condong mendukung pelatih dengan filosofi sepak bola yang berbeda. Ia menekankan perbedaan selera dan sudut pandang dalam hal pendekatan taktik dan strategi di lapangan. Perbedaan pendapat dari dua legenda AC Milan ini menyoroti dilema yang dihadapi manajemen Rossoneri dalam memilih pelatih baru. Keputusan ini bukan hanya soal rekam jejak dan hasil, tetapi juga tentang filosofi dan gaya bermain yang diinginkan untuk membawa AC Milan kembali ke puncak performanya, dan terutama, untuk bisa bersaing di kancah Eropa.

Daftar Kandidat Direktur Teknik: * Fabio Paratici * Igli Tare * Markus Krosche * Thiago Scuro