Ambruknya Atap Pasar Jatibarang Brebes: Kelalaian Pemeliharaan Picu Kerugian Pedagang

Ambruknya Atap Pasar Jatibarang Brebes: Kelalaian Pemeliharaan Picu Kerugian Pedagang

Runtuhnya atap Pasar Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah pada Kamis (13/3/2025) sore mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya 20 lapak pedagang. Kejadian ini menyoroti permasalahan pemeliharaan infrastruktur pasar yang telah berlangsung lama dan berujung pada kerugian materiil bagi para pedagang yang bernaung di bawahnya. Beruntung, peristiwa tersebut terjadi di luar jam operasional pasar sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, dampak ekonomi yang ditimbulkan cukup signifikan, terutama menjelang datangnya Hari Raya Lebaran.

Khunaeni, salah satu pedagang yang terdampak, mengungkapkan keprihatinannya. Ia dan para pedagang lainnya telah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan kepada pengelola pasar mengingat kondisi bangunan yang sudah memprihatinkan. "Kami sudah lama was-was, takut ambruk saat berjualan," ujarnya kepada wartawan pada Jumat (14/3/2025). Kejadian ini, menurutnya, semakin memperparah kondisi para pedagang yang tengah bersiap menghadapi momen Lebaran, dimana peningkatan penjualan biasanya terjadi. Mereka berharap agar perbaikan segera dilakukan sehingga mereka dapat kembali berjualan dan memulihkan pendapatan mereka.

Agung Tirto Kumara, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Brebes, membenarkan laporan kerusakan tersebut. Ia menjelaskan bahwa bangunan yang ambruk, seluas 4x15 meter, merupakan bagian dari konstruksi pasar yang terbuat dari kayu dan telah mengalami kerusakan akibat usia. Kayu-kayu yang keropos dinilai telah melemah dan tidak mampu lagi menopang beban atap. Agung mengakui bahwa kondisi bangunan pasar yang masih menggunakan konstruksi kayu seluas 4x50 meter secara keseluruhan memprihatinkan dan belum pernah mengalami perbaikan besar sejak tahun 2004. Ia mengungkapkan bahwa usulan perbaikan telah diajukan, namun terkendala oleh keterbatasan anggaran.

Akibat ambruknya atap tersebut, dua puluh pedagang terpaksa direlokasi ke area lain di dalam kompleks Pasar Jatibarang agar mereka tetap dapat berjualan. Pihak pemerintah daerah berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan bangunan yang rusak. "Mudah-mudahan bangunan yang ambruk segera bisa kami perbaiki sehingga pedagang bisa kembali berjualan," harap Agung. Namun, proses perbaikan tersebut membutuhkan waktu dan dana yang cukup signifikan, sehingga para pedagang perlu mempersiapkan diri menghadapi tantangan ekonomi dalam jangka pendek.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan dan pengawasan rutin terhadap infrastruktur publik, khususnya bangunan-bangunan yang telah berusia tua dan berpotensi menimbulkan risiko keamanan. Ketegasan dalam mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan fasilitas umum menjadi krusial guna mencegah kejadian serupa dan melindungi kepentingan para pedagang serta masyarakat luas.

Kondisi Bangunan Sebelum Ambruk:

  • Konstruksi kayu yang sudah lapuk dan keropos dimakan usia.
  • Permohonan perbaikan telah diajukan berulang kali oleh para pedagang.
  • Belum pernah dilakukan perbaikan besar sejak tahun 2004.
  • Terkendala anggaran untuk perbaikan.

Dampak Ambruknya Atap:

  • 20 lapak pedagang rusak.
  • Pedagang terpaksa direlokasi sementara.
  • Kerugian ekonomi bagi para pedagang, terutama menjelang Lebaran.
  • Tidak ada korban jiwa berkat kejadian yang terjadi di luar jam operasional pasar.