Naufal Samudra: Label 'Red Flag' Tak Mengganggu, Fokus Cari Jodoh Terbaik
Naufal Samudra: Label 'Red Flag' Tak Mengganggu, Fokus Cari Jodoh Terbaik
Setelah putus dari Dinda Kirana, aktor Naufal Samudra kembali menjadi pusat perhatian publik. Hal ini bukan karena karya terbarunya, melainkan berkaitan dengan kehidupan asmaranya yang dinilai sejumlah netizen sebagai 'red flag'—istilah yang merujuk pada perilaku seseorang yang menunjukkan tanda-tanda hubungan yang tidak sehat. Tuduhan gonta-ganti pasangan pun menyertainya. Namun, Naufal Samudra menanggapi hal ini dengan sikap yang terbilang santai dan penuh percaya diri.
Dalam wawancara baru-baru ini di Jakarta Selatan, Naufal menyatakan tidak terganggu dengan label tersebut. Ia bahkan menanggapi dengan nada bercanda, "Mungkin banyak di luar sana yang bilang, 'Lo cowok red flag, ganti-ganti pacar. Cowok red flag dengan bangga'. Tetapkanlah saya sebagai cowok red flag karena red flag bangga Bos," ujarnya. Sikapnya yang enteng ini menunjukkan kemampuannya untuk menangani tekanan publik dan kritikan yang dialamatkan padanya.
Lebih lanjut, Naufal menjelaskan bahwa persepsi netizen terhadap dirinya mungkin belum utuh. "Ya sudah misalnya kalian anggap aku red flag, silakan. Emang kalian kenal? Gitu aja sih," tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap gosip yang beredar dan menunjukkan kepercayaan dirinya yang kuat.
Meskipun demikian, Naufal juga mengakui adanya kesalahan dalam menangani hubungan asmaranya di masa lalu. Ia mengatakan bahwa kesalahan utama yang dilakukan adalah terlalu terbuka atau over share mengenai kehidupan pribadinya. "Mungkin aku kesalahannya adalah over share. Mungkin kesalahan aku di situ. Itu jadiin pelajaran ajalah," akunya. Pengakuan ini menunjukkan kesadaran diri dan kesiapannya untuk belajar dari pengalaman masa lalu.
Lebih jauh lagi, Naufal menekankan bahwa ia sedang berusaha untuk menjadi lebih baik. Ia belajar untuk lebih sabar dan berempati. "Pastinya aku ada belajar dalam setiap kesalahan yang aku buat. Bukan dalam hubungan doang, pasti dalam kehidupan juga seperti itu. Every mistake that I make, ya aku belajar dari sana. Pasti ya namanya manusia, pasti bikin kesalahan. Namanya manusia bukan nabi," tambahnya. Sikap refleksif ini menunjukkan keseriusannya untuk berkembang menjadi individu yang lebih matang.
Terakhir, Naufal menyatakan bahwa ia tidak pernah menyesali keputusan-keputusan yang telah diambilnya di masa lalu. Pengalaman tersebut, baik yang positif maupun negatif, telah membentuk dirinya menjadi seperti sekarang. "Nope, aku nggak pernah menyesal. Dalam semua kesalahan yang aku buat, dalam semua keputusan yang aku buat, aku ngak pernah menyesal. Tanpa kesalahan-kesalahan tersebut, aku nggak akan menjadi orang yang sekarang. Jadi terima kasih," pungkasnya. Sikap positif dan menerima diri ini menunjukkan kematangan emosional yang dimilikinya.
Naufal mengakhiri wawancara dengan menegaskan keinginannya untuk menemukan jodoh terbaik. Ia memahami bahwa mencari pasangan hidup merupakan proses yang memerlukan kesabaran dan kebijaksanaan. Ia juga mengajak publik untuk tidak menilai seseorang hanya berdasarkan informasi yang terbatas.