Banjir Jabodetabek: Ancaman Serius bagi Sistem Kelistrikan dan Komponen Vital Kendaraan
Banjir Jabodetabek: Ancaman Serius bagi Sistem Kelistrikan dan Komponen Vital Kendaraan
Hujan deras yang melanda wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di berbagai titik, menimbulkan dampak signifikan, tak hanya pada kelancaran lalu lintas, namun juga berpotensi menimbulkan kerusakan parah pada kendaraan bermotor. Genangan air yang cukup tinggi menjadi ancaman serius bagi sejumlah komponen vital kendaraan, mengancam keselamatan dan menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi bagi pemilik kendaraan.
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, sistem kelistrikan menjadi komponen yang paling rentan terhadap kerusakan akibat banjir. Air yang masuk ke dalam sistem, khususnya Electronic Control Unit (ECU), dapat menyebabkan kerusakan fatal. "Kerusakan pada ECU dapat mengakibatkan mobil mogok total dan membutuhkan perbaikan besar," ungkap Lung Lung dalam wawancara dengan Kompas.com pada Selasa, 4 Maret 2025. Perbaikan ECU yang kompleks dan memerlukan keahlian khusus tentu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Selain ECU, sistem transmisi otomatis juga menjadi perhatian utama. Campuran air dan oli transmisi dapat mengakibatkan kerusakan serius pada gearbox, menyebabkan selip dan bahkan kerusakan permanen. "Pada mobil matik, kontaminasi air pada oli transmisi dapat berakibat fatal. Pemeriksaan segera kondisi oli dan komponen terkait sangat dianjurkan setelah melewati genangan air banjir," tambah Lung Lung. Perlu diingat bahwa perbaikan gearbox merupakan pekerjaan yang rumit dan mahal.
Bahaya banjir tidak hanya terbatas pada ECU dan transmisi. Hampir semua komponen elektronik, mulai dari modul-modul kendali hingga sistem keselamatan seperti airbag, berisiko mengalami kerusakan. Komponen-komponen lain seperti head unit, speaker, karpet dasar, busa jok, plafon, berbagai sensor, TCM (Transmission Control Module), power window, central lock, juga rentan terhadap kerusakan akibat paparan air. Bahkan, fenomena water hammer pada mesin dapat menyebabkan kerusakan fatal dan mengharuskan penggantian blok mesin secara keseluruhan.
Sistem pengereman juga tak luput dari dampak buruk banjir. Air yang masuk ke dalam sistem rem dapat mengurangi daya cengkeram, membuat rem menjadi kurang responsif bahkan blong. Lung Lung menyarankan agar pengemudi menginjak pedal rem secara perlahan setelah melewati genangan air untuk mengeringkan sistem rem. Langkah ini penting untuk mengembalikan performa pengereman dan mencegah kecelakaan.
Lebih lanjut, Lung Lung menekankan pentingnya menghindari menyalakan mesin kendaraan yang terendam banjir. Hal ini bertujuan untuk mencegah korsleting dan masuknya air ke dalam ruang bakar, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih parah dan meningkatkan biaya perbaikan. "Jika mobil terendam, jangan langsung dinyalakan. Segera hubungi bengkel atau jasa derek untuk pengecekan lebih lanjut," tegasnya. Tindakan pencegahan ini akan meminimalisir kerusakan lebih lanjut.
Sebagai langkah antisipasi, pemilik kendaraan disarankan untuk memilih rute alternatif saat hujan deras dan melakukan pengecekan rutin serta perawatan berkala setelah melewati genangan air. Perawatan yang tepat dan tindakan pencegahan akan membantu mengurangi risiko kerusakan dan menjaga kondisi kendaraan tetap optimal.
Berikut beberapa komponen yang rentan rusak akibat banjir:
- Sistem Kelistrikan (termasuk ECU)
- Sistem Transmisi Otomatis
- Komponen Elektronik (modul, head unit, speaker, dll)
- Airbag
- Sistem Pengereman
- Mesin (risiko water hammer)