Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025: Polri Ungkap Angka Pemudik Menurun

Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025: Penurunan Angka Pemudik dan Strategi Kepolisian

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah merilis prediksi terkait puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025, memberikan gambaran penting bagi jutaan masyarakat Indonesia yang merencanakan perjalanan pulang kampung. Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri, dalam acara Mudik Aman Keluarga Nyaman yang digelar detikcom pada Jumat (14/3), mengungkapkan prediksi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 28 hingga 30 Maret 2025. Puncak arus balik, menurut prediksi yang sama, akan berlangsung sepekan kemudian, yaitu antara tanggal 5 hingga 7 April 2025.

Data yang dihimpun Korlantas Polri menunjukkan adanya tren penurunan jumlah pemudik tahun ini. Sebanyak 146,4 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan mudik, menandai penurunan signifikan sebesar 24,3 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai angka 193,6 juta orang. Penurunan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, yang tentu harus menyesuaikan strategi pengamanan dan pengaturan lalu lintas. Faktor-faktor penyebab penurunan ini perlu diteliti lebih lanjut untuk perencanaan mudik di tahun-tahun mendatang.

Berdasarkan data yang sama, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menjadi daerah asal pemudik terbanyak. Sementara itu, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, serta kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta, menjadi destinasi favorit para pemudik. Hal ini menunjukkan konsentrasi arus mudik dan balik yang signifikan di wilayah-wilayah tersebut, menuntut kesiapan infrastruktur dan layanan publik yang memadai.

Distribusi moda transportasi yang digunakan pemudik juga menjadi fokus perhatian. Sebagian besar pemudik masih mengandalkan kendaraan pribadi, dengan mobil pribadi mendominasi (33,6 juta jiwa atau 23 persen), diikuti oleh bus (24,7 juta jiwa atau 16,9 persen), kereta api (23,6 juta jiwa atau 16,1 persen), pesawat terbang (19,7 juta jiwa atau 13,6 persen), dan sepeda motor (12,7 juta jiwa atau 8,7 persen). Sisa pemudik menggunakan moda transportasi lainnya. Tingginya angka penggunaan kendaraan pribadi, terutama mobil dan sepeda motor, membutuhkan antisipasi yang matang dari pihak kepolisian untuk mengurai potensi kemacetan.

Menyikapi prediksi ini, Korlantas Polri telah mempersiapkan berbagai rekayasa lalu lintas dan penyesuaian layanan transportasi untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik. Langkah-langkah ini diharapkan mampu meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan, serta memberikan kenyamanan bagi seluruh pemudik selama perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025. Kerjasama antar instansi terkait, serta kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas, menjadi kunci keberhasilan upaya ini.

Berikut rincian moda transportasi yang digunakan pemudik:

  • Mobil pribadi: 33,6 juta jiwa (23 persen)
  • Bus: 24,7 juta jiwa (16,9 persen)
  • Kereta api: 23,6 juta jiwa (16,1 persen)
  • Pesawat terbang: 19,7 juta jiwa (13,6 persen)
  • Sepeda motor: 12,7 juta jiwa (8,7 persen)
  • Kendaraan lain: sisanya