Konsumsi Mi Instan Saat Sahur: Pandangan Ahli Kesehatan Pencernaan
Konsumsi Mi Instan Saat Sahur: Pandangan Ahli Kesehatan Pencernaan
Bulan Ramadan tiba, dan bagi umat muslim, sahur menjadi waktu penting untuk mengisi energi tubuh sebelum menjalani puasa seharian. Namun, kesibukan dan keterbatasan waktu terkadang membuat pilihan makanan sahur menjadi kurang ideal. Mi instan, dengan kemudahan penyajiannya, kerap menjadi pilihan praktis. Namun, seberapa aman sebenarnya mengonsumsi mi instan saat sahur? Pertanyaan ini telah dijawab oleh dr. Mario Budi Purwanegara Tambunan, SpPD, KGEH, seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Menurut dr. Mario, mengonsumsi mi instan saat sahur bukanlah hal yang sepenuhnya salah, terutama dalam situasi darurat ketika waktu sahur sangat terbatas dan tidak memungkinkan untuk menyiapkan makanan yang lebih bergizi. Ia menganalogikannya dengan pepatah, “tak ada rotan akar pun jadi.” Namun, pernyataan ini hanya berlaku bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi mi instan dan tidak memiliki riwayat gangguan pencernaan, khususnya masalah lambung.
“Jika sudah menjadi kebiasaan dan tidak ada masalah dengan lambung, maka tidak menjadi masalah,” jelas dr. Mario. Namun, ia menekankan pentingnya menghindari konsumsi mi instan secara berlebihan, terutama saat sahur. Hal ini dikarenakan mi instan berpotensi memicu masalah pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan lambung. Bagi penderita penyakit asam lambung (GERD), konsumsi mi instan dapat memperburuk kondisi refluks.
Lebih lanjut, dr. Mario menjelaskan bahwa meskipun beberapa individu mungkin tidak mengalami masalah kesehatan setelah mengonsumsi mi instan saat sahur, hal tersebut tidak berlaku secara universal. Reaksi tubuh setiap orang berbeda-beda. “Pada umumnya, jika sudah terbiasa, tergantung individu. Namun, yang biasa mengonsumsi mi instan mungkin memiliki waktu istirahat yang cukup, sehingga efeknya berbeda dengan yang tidak memiliki kebiasaan tersebut,” tambahnya.
Ia juga menyoroti kandungan mi instan yang tinggi akan penyedap rasa dan bahan pengawet. Konsumsi berlebihan makanan dengan kandungan tersebut tentu tidak baik bagi kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, dr. Mario sangat menyarankan untuk mengutamakan makanan sehat dan bergizi seimbang sebagai menu sahur. “Idealnya, konsumsilah empat sehat lima sempurna, termasuk susu, jika tidak ada masalah lambung,” sarannya.
Pilihan Menu Sahur Sehat dan Bergizi
Untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama puasa, penting untuk memilih menu sahur yang sehat dan mengenyangkan. Berikut beberapa pilihan menu makanan sehat untuk sahur yang direkomendasikan, mengacu pada sumber terpercaya seperti Medical News Today:
- Kentang
- Kacang-kacangan
- Makanan tinggi serat
- Produk susu rendah lemak
- Telur
- Daging rendah lemak (dada ayam, daging sapi)
- Ikan segar (tuna, kakap)
Selain memperhatikan asupan makanan, penting juga untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih, baik saat sahur maupun setelah berbuka puasa.
Kesimpulannya, konsumsi mi instan saat sahur bukanlah pantangan mutlak, tetapi bukan juga pilihan ideal. Prioritaskan selalu makanan sehat dan bergizi untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadan. Konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat masalah kesehatan pencernaan sebelum menentukan pilihan menu sahur.