Ifan Seventeen: Tantangan dan Janji di Puncak Kepemimpinan PFN

Ifan Seventeen: Tantangan dan Janji di Puncak Kepemimpinan PFN

Riefan Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, baru saja dilantik sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN). Pengangkatannya ini disambut dengan beragam reaksi, tak sedikit yang meragukan kemampuannya di bidang perfilman mengingat latar belakangnya sebagai musisi. Namun, Ifan dengan tegas menjawab keraguan tersebut, menekankan pengalamannya di industri produksi film yang selama ini mungkin belum banyak diketahui publik.

Dalam wawancara di Gedung PFN, Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025), Ifan menjelaskan bahwa ia telah mendirikan sebuah production house (PH) sejak tahun 2019. Pengalaman tersebut, menurutnya, telah memberikan bekal yang cukup untuk memimpin perusahaan film milik negara ini. Lebih lanjut, ia memaparkan kiprahnya dalam memproduksi film, termasuk berperan sebagai executive producer sebuah film yang sukses di platform over the top (OTT) milik pemerintah Indonesia pada tahun 2021. Film tersebut, hingga kini, masih menjadi aset negara. Ia juga menyebutkan keterlibatannya dalam produksi film lain, seperti film berjudul “Kemarin”, dan menegaskan komitmennya untuk terus berkarya di dunia perfilman melalui PH yang ia kelola bersama rekan-rekannya.

"Banyak yang mungkin hanya tahu saya sebagai penyanyi," ujar Ifan. "Ketidaktahuan ini, mungkin, yang menjadi sumber keraguan tersebut." Ia berharap, dengan penjelasan ini, publik dapat lebih memahami latar belakang dan kapasitasnya dalam memimpin PFN.

Namun, tugas Ifan tidak hanya sebatas mengklarifikasi keraguan publik. Ia juga menyadari tantangan besar yang menanti di PFN. Salah satu permasalahan krusial yang akan menjadi fokus utamanya adalah pembenahan internal perusahaan, khususnya terkait kesejahteraan karyawan. Ifan mengungkapkan keprihatinannya atas permasalahan gaji karyawan yang belum dibayarkan secara proporsional, bahkan hingga mencapai enam bulan tunggakan.

"Bagaimana orang bisa berkarya dengan baik jika perutnya saja masih lapar?" tanyanya retoris. Pernyataan tersebut menggarisbawahi komitmennya untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut dan memastikan setiap karyawan PFN mendapatkan haknya secara layak. Ia berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para pekerja kreatif di PFN agar dapat berkarya secara optimal dan memberikan kontribusi terbaik bagi perfilman Indonesia.

Sebagai Dirut baru yang baru menjabat tiga hari, Ifan menyadari beratnya tanggung jawab yang dipikulnya. Namun, ia optimistis mampu mengatasi tantangan yang ada dan membawa PFN ke arah yang lebih baik. Program pembenahan internal menjadi prioritas utamanya, demi mewujudkan visi PFN sebagai perusahaan film negara yang profesional dan berdaya saing. Langkah-langkah konkret yang akan diambilnya akan diumumkan dalam waktu dekat. Keberhasilan Ifan memimpin PFN tentu akan menjadi sorotan publik, sekaligus menjadi bukti bahwa talenta dan kemampuan tidak hanya terbatas pada satu bidang keahlian saja.