Sekolah Rakyat: Inisiatif Pemerintah untuk Memutus Mata Rantai Kemiskinan Melalui Pendidikan

Sekolah Rakyat: Upaya Pemerintah Memutus Mata Rantai Kemiskinan

Pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif ambisius untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengungkapkan bahwa berbagai pihak telah bekerja sama untuk memastikan kesuksesan program ini. Koordinasi intensif telah dilakukan oleh tim-tim yang bertanggung jawab atas kurikulum, perekrutan guru, dan penyediaan sarana prasarana sekolah. Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi multi-sektoral dalam mewujudkan program ini.

Proses perekrutan guru akan melibatkan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah memenuhi persyaratan dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Para guru terpilih akan mengikuti pelatihan khusus sebelum ditugaskan di Sekolah Rakyat. Tim perekrutan, dipimpin oleh Prof. Nuh, beranggotakan perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), dan pakar pendidikan lainnya. Hal ini menandakan keseriusan pemerintah dalam menghadirkan tenaga pengajar yang kompeten dan siap mencetak generasi emas bangsa.

Seleksi calon siswa Sekolah Rakyat akan dilakukan secara bertahap. Kriteria utama adalah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada desil 1 atau 2. Proses selanjutnya meliputi penandatanganan perjanjian antara orang tua siswa dan pemerintah, yang memastikan komitmen untuk menyelesaikan pendidikan hingga lulus. Perjanjian ini bertujuan untuk mencegah putus sekolah di tengah jalan dan memberikan kepastian bagi anak-anak untuk meraih cita-cita mereka. Sekolah Rakyat menerapkan sistem asrama gratis, sehingga siswa dapat fokus pada pendidikan tanpa beban biaya hidup. Prioritas diberikan kepada anak-anak yang berdomisili di sekitar lokasi Sekolah Rakyat, untuk mempermudah akses dan pengawasan. Sebelum memulai pembelajaran formal, siswa akan mengikuti program orientasi atau matrikulasi untuk adaptasi.

Program Sekolah Rakyat mencakup jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Kurikulum yang diterapkan menggabungkan pendidikan formal dengan pendidikan karakter, guna mencetak generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki jiwa kepemimpinan. Inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin dan memutus siklus kemiskinan antar generasi. Hingga saat ini, respons dari pemerintah daerah sangat positif, dengan banyak daerah yang telah mengajukan lokasi pendirian Sekolah Rakyat. Jawa Timur, misalnya, hampir seluruh kabupaten/kotanya telah menyampaikan usulan. Pemerintah berharap program Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi bagi permasalahan pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu dan menjadi contoh bagi program-program serupa di masa mendatang. Dengan menyediakan pendidikan, makan, dan tempat tinggal secara gratis, program ini bercita-cita melahirkan agen perubahan yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat luas.