Banjir Bandang Rendam Puluhan Rumah di Adonara Barat, Flores Timur

Banjir Bandang Rendam Puluhan Rumah di Adonara Barat, Flores Timur

Bencana banjir bandang melanda Desa Duwanur, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat sore, 14 Maret 2025, bertepatan dengan waktu berbuka puasa bagi umat Muslim. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 17.00 WITA mengakibatkan meluapnya air sungai dan merendam sedikitnya 40 rumah warga, termasuk Pondok Pesantren Al Bara'ah Crowerian. Tingginya intensitas hujan dalam waktu singkat menyebabkan aliran air deras membawa material berupa sampah dan bebatuan yang menyumbat saluran air dan mengakibatkan genangan air yang cepat meninggi di pemukiman penduduk.

Akibat peristiwa ini, ratusan warga terpaksa mengungsi. Zainudin Hamzah, warga Desa Duwanur yang dikonfirmasi oleh media, melaporkan bahwa sekitar 190 jiwa, termasuk anak-anak dan lansia, terdampak langsung oleh banjir. Sebagian besar memilih untuk mengungsi ke masjid setempat, sementara lainnya berlindung di rumah-rumah warga yang tidak terdampak banjir. Pria dan wanita diungsikan secara terpisah; pria di masjid, sementara wanita di beberapa rumah warga. Zainudin menjelaskan, "Laki-laki tidur di masjid, sebagian lagi di rumah warga yang tidak terdampak." Kondisi ini diperparah dengan situasi di Pondok Pesantren Al Bara'ah Crowerian yang juga terendam, menampung sekitar 90 santri yang terdampak banjir.

Situasi di lokasi bencana terus dipantau. Walaupun genangan air di beberapa titik mulai surut pada Jumat malam, namun sisa-sisa banjir masih terlihat jelas. Jalan-jalan di sekitar lokasi masih dipenuhi sampah dan bebatuan yang terbawa arus banjir, menyulitkan akses dan kegiatan pembersihan pasca-banjir. Aktivitas belajar mengajar di pondok pesantren terganggu dan pihak pesantren berencana meliburkan para santri pada hari berikutnya untuk memastikan keselamatan dan keamanan mereka. Proses pemulangan para pengungsi dilakukan secara bertahap, dengan prioritas diberikan kepada warga yang rumahnya dekat dengan Desa Duwanur. Warga yang rumahnya jauh akan dipulangkan pada pagi harinya. "Jadi yang rumahnya di sekitar Desa Duwanur sebagian sudah kami pulangkan, sisanya pagi baru kami pulangkan yang kampungnya berjauhan," kata Zainudin menjelaskan proses evakuasi dan pemulangan warga.

Pemerintah setempat dan instansi terkait hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait jumlah kerugian materiil dan bantuan yang akan diberikan kepada para korban. Hujan deras yang masih mengguyur wilayah Flores Timur menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penanggulangan bencana dan pemulihan pasca-banjir. Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga terdampak.

Berikut poin-poin penting dari kejadian ini:

  • Jumlah rumah terdampak: Sekitar 40 rumah dan Pondok Pesantren Al Bara'ah Crowerian.
  • Jumlah pengungsi: Sekitar 190 jiwa, termasuk anak-anak dan lansia.
  • Lokasi: Desa Duwanur, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT.
  • Penyebab: Hujan deras dan meluapnya sungai.
  • Dampak: Gangguan aktivitas di pondok pesantren, kerusakan rumah, dan pengungsian warga.
  • Kondisi terkini: Genangan air mulai surut, namun jalanan masih penuh sampah dan bebatuan.