Normalisasi Kali Sepak: Gubernur Dedi Mulyadi Pimpin Pembongkaran Bangunan Liar di Tambun, Raih Dukungan Kepala Desa
Normalisasi Kali Sepak: Konflik dan Kolaborasi dalam Upaya Penanggulangan Banjir Tambun
Pada Jumat, 14 Maret 2025, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, memimpin operasi besar-besaran pembongkaran sekitar 60 bangunan liar (bangli) di sepanjang Kali Sepak, Desa Srimukti dan Srijaya, Tambun Utara. Aksi ini merupakan langkah awal dalam proyek normalisasi Kali Sepak, guna mengatasi masalah banjir dan penumpukan sampah yang telah lama menjadi momok bagi warga sekitar. Pembongkaran bangunan, yang sebagian besar berupa warung semi permanen dan permanen, berlangsung di tengah dinamika opini publik dan perbedaan pandangan, khususnya dari Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah.
Awalnya, Canih Hermansyah menyatakan keberatan atas pembongkaran tersebut, mengkritik pendekatan yang dianggapnya otoriter dan tidak sesuai prosedur. Namun, setelah berdialog langsung dengan Gubernur Dedi Mulyadi dan menyaksikan dukungan warga yang menyatakan setuju dengan pembongkaran dengan imbalan pembangunan warung baru di lokasi yang lebih aman dan terencana, pandangan Canih bergeser. Gubernur Dedi Mulyadi menawarkan kompensasi pembangunan warung baru bagi para pemilik bangunan yang terdampak, dengan pendanaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban warga yang kehilangan tempat usaha. Janji tersebut disambut antusias oleh para pemilik warung, yang mayoritas adalah warga lanjut usia. Dedi Mulyadi menekankan bahwa tindakan ini semata-mata ditujukan untuk kepentingan masyarakat luas dalam rangka mencegah banjir dan menciptakan lingkungan yang bersih dan terbebas dari ancaman bencana alam.
Keberhasilan meredam potensi konflik dan meraih dukungan dari Kepala Desa Srijaya menjadi poin penting dalam operasi ini. Pertemuan antara Gubernur Dedi Mulyadi dan Canih Hermansyah, yang sempat diwarnai perdebatan, berujung pada kesepahaman. Canih Hermansyah, setelah mendengar penjelasan yang lebih detail mengenai rencana normalisasi Kali Sepak dan kompensasi yang ditawarkan, akhirnya menyatakan dukungannya terhadap program tersebut. Suasana yang semula tegang berhasil diluluhkan melalui dialog konstruktif dan komitmen Gubernur dalam memberikan solusi yang adil bagi semua pihak. Lebih lanjut, Bupati Ade Kuswara Kunang menegaskan bahwa normalisasi Kali Sepak merupakan langkah krusial untuk mengatasi permasalahan banjir yang sering melanda wilayah Tambun Utara. Penyempitan Kali Sepak akibat sedimentasi dan bangunan liar selama ini telah menyebabkan aliran air terhambat, sehingga memperparah dampak banjir ketika musim hujan tiba. Pembongkaran bangli ini menjadi titik awal dalam proyek yang lebih besar, yang diharapkan dapat segera tuntas dan memberikan solusi jangka panjang bagi masalah banjir di wilayah tersebut. Keberadaan Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dalam proses pembongkaran menunjukkan sinergi antar lembaga dalam upaya menciptakan ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya operasi tersebut.
Langkah Pemprov Jawa Barat dalam memberikan solusi komprehensif dan melibatkan dialog aktif dengan seluruh pemangku kepentingan, menjadi contoh baik dalam penanganan masalah serupa di daerah lain. Komitmen untuk membangun kembali sarana usaha warga dan memastikan program normalisasi Kali Sepak berjalan lancar, menunjukkan komitmen pemerintah dalam kesejahteraan masyarakatnya. Keberhasilan merangkul seluruh pihak dalam proyek ini menjadi contoh bagaimana sebuah konflik dapat diubah menjadi kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.