Netanyahu Kecam Laporan PBB: Tuduhan Genosida dan Kekerasan Seksual di Gaza Disebut Palsu dan Absurd
Netanyahu Kecam Laporan PBB: Tuduhan Genosida dan Kekerasan Seksual di Gaza Disebut Palsu dan Absurd
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan kecaman keras terhadap laporan terbaru Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB. Laporan tersebut menuduh Israel melakukan tindakan genosida dan menggunakan kekerasan seksual sebagai strategi perang selama konflik di Jalur Gaza. Netanyahu dengan tegas menyebut laporan tersebut sebagai “palsu dan absurd”, sekaligus mengecam Dewan HAM PBB sebagai badan yang anti-Semit, korup, mendukung terorisme, dan tidak relevan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu menyatakan kekecewaannya yang mendalam. Ia berpendapat bahwa alih-alih fokus pada kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas, PBB justru kembali menyerang Israel dengan tuduhan yang tidak berdasar. Netanyahu menekankan bahwa laporan tersebut mengabaikan pembantaian terhadap warga Yahudi yang merupakan kejahatan paling parah sejak Holocaust.
Laporan PBB sendiri menuding Israel secara sistematis menghancurkan fasilitas perawatan kesehatan perempuan di Gaza, sebagai bagian dari upaya untuk membatasi kapasitas reproduksi warga Palestina. Laporan tersebut mengategorikan tindakan ini sebagai salah satu bentuk genosida, sesuai dengan Statuta Roma dan Konvensi Genosida. Lonjakan kematian ibu hamil akibat terbatasnya akses layanan medis juga disebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, khususnya praktik pemusnahan.
Lebih lanjut, laporan tersebut juga menuding pasukan keamanan Israel menggunakan penelanjangan di depan umum dan kekerasan seksual sebagai bagian dari prosedur operasi standar dalam menghukum warga Palestina. Tindakan-tindakan ini, menurut laporan PBB, terjadi pasca serangan mendadak Hamas terhadap Tel Aviv pada Oktober 2023.
Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB yang terdiri dari tiga anggota ini dibentuk pada Mei 2021 oleh Dewan HAM PBB untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum internasional di wilayah Israel dan Palestina. Namun, reaksi keras dari pemerintah Israel terhadap laporan ini sangat signifikan. Sebelum pernyataan Netanyahu, misi tetap Israel untuk PBB di Jenewa telah lebih dulu menyatakan penolakan terhadap laporan tersebut, menyebut tuduhan yang disampaikan sebagai tidak berdasar, bias, dan tidak kredibel.
Pernyataan keras dari Netanyahu dan penolakan tegas dari misi tetap Israel di Jenewa menunjukkan betapa kontroversial dan sensitifnya isu ini. Laporan PBB ini kemungkinan akan memicu perdebatan sengit di tingkat internasional, khususnya terkait dengan penilaian atas konflik di Jalur Gaza dan peran Dewan HAM PBB dalam menyelesaikan konflik tersebut. Perbedaan pandangan yang tajam antara Israel dan PBB terkait pelanggaran HAM di Gaza akan semakin mempersulit upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Daftar poin penting tuduhan PBB terhadap Israel:
- Genosida melalui penghancuran sistematis fasilitas kesehatan perempuan di Gaza.
- Penggunaan kekerasan seksual sebagai strategi perang.
- Menghalangi kapasitas reproduksi warga Palestina.
- Praktik pemusnahan melalui kematian ibu akibat terbatasnya akses layanan medis.
- Penelanjangan di depan umum dan kekerasan seksual sebagai bagian dari prosedur operasi standar.
Reaksi keras Israel terhadap laporan PBB ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat antara kedua belah pihak, dan kemungkinan akan memicu perdebatan internasional yang panjang dan kompleks.