Fluktuasi Harga Bahan Pokok Nasional: Beras dan Cabai Menurun, Minyakita Naik Tipis
Fluktuasi Harga Bahan Pokok Nasional: Beras dan Cabai Menurun, Minyakita Naik Tipis
Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 15 Maret 2025 mencatat pergerakan harga sejumlah komoditas pangan utama di Indonesia. Tren penurunan harga terlihat pada beberapa bahan pokok, khususnya beras dan cabai, sementara komoditas lain mengalami kenaikan, meskipun relatif kecil. Perubahan harga ini mencerminkan dinamika pasar yang kompleks dan dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari pasokan, permintaan, hingga faktor eksternal.
Secara rinci, data Bapanas menunjukkan penurunan harga beras di tingkat nasional. Beras premium mengalami penurunan 0,16 persen menjadi Rp 15.539 per kilogram. Meskipun demikian, harga beras premium di zona 1 dan 2 justru menunjukan peningkatan tipis sebesar 0,03 hingga 0,05 persen. Hal ini menunjukkan adanya disparitas harga antar wilayah yang perlu diperhatikan. Beras medium juga mengalami penurunan harga sebesar 0,89 persen, mencapai Rp 13.678 per kilogram, sementara beras SPHP turun tipis 0,09 persen menjadi Rp 12.519 per kilogram. Penurunan harga juga terlihat pada komoditas cabai, dengan cabai merah keriting turun 2,66 persen menjadi Rp 48.325 per kilogram, cabai merah besar turun 5,54 persen menjadi Rp 49.019 per kilogram, dan cabai rawit merah turun 2,24 persen menjadi Rp 80.899 per kilogram. Penurunan harga pada komoditas ini mengindikasikan peningkatan pasokan di pasaran.
Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Minyak goreng MinyaKita, misalnya, menunjukan kenaikan tipis sebesar 0,14 persen menjadi Rp 17.677 per liter. Kenaikan harga juga terpantau pada daging sapi murni (0,49 persen menjadi Rp 136.711 per kilogram), daging ayam ras (1,54 persen menjadi Rp 36.027 per kilogram), telur ayam ras (1,48 persen menjadi Rp 29.374 per kilogram), dan beberapa komoditas lainnya. Faktor-faktor seperti peningkatan biaya produksi dan fluktuasi harga bahan baku diduga menjadi penyebab kenaikan harga pada komoditas tersebut. Perlu kajian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tren harga antar komoditas.
Perbedaan harga antar wilayah juga menjadi catatan penting. Harga bawang putih, misalnya, menunjukkan penurunan di Indonesia timur (0,49 persen menjadi Rp 52.228 per kilogram), namun mengalami kenaikan tipis di wilayah lain (0,03 persen menjadi Rp 43.164 per kilogram). Hal ini menunjukan pentingnya memperhatikan distribusi dan aksesibilitas komoditas di berbagai daerah di Indonesia. Data harga bahan pokok ini dihimpun dari panel harga pangan Bapanas dan diperbarui hingga pukul 12.00 WIB. Pemantauan dan analisis berkelanjutan terhadap pergerakan harga bahan pokok sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
Berikut daftar rinci harga bahan pokok per 15 Maret 2025 dibandingkan hari sebelumnya:
- Beras premium: Turun 0,16 persen menjadi Rp 15.539 per kilogram
- Beras medium: Turun 0,89 persen menjadi Rp 13.678 per kilogram
- Beras SPHP: Turun 0,09 persen menjadi Rp 12.519 per kilogram
- Jagung tingkat peternak: Turun 1,07 persen menjadi Rp 6.117 per kilogram
- Kedelai biji kering: Turun 0,4 persen menjadi Rp 10.575 per kilogram
- Bawang merah: Turun 0,75 persen menjadi Rp 41.624 per kilogram
- Bawang putih bonggol (Indonesia timur): Turun 0,49 persen menjadi Rp 52.228 per kilogram
- Bawang putih bonggol (non-Indonesia timur): Naik 0,03 persen menjadi Rp 43.163 per kilogram
- Cabai merah keriting: Turun 2,66 persen menjadi Rp 48.325 per kilogram
- Cabai merah besar: Turun 5,54 persen menjadi Rp 49.019 per kilogram
- Cabai rawit merah: Turun 2,24 persen menjadi Rp 80.899 per kilogram
- Daging sapi murni: Naik 0,49 persen menjadi Rp 136.711 per kilogram
- Daging ayam ras: Naik 1,54 persen menjadi Rp 36.027 per kilogram
- Telur ayam ras: Naik 1,48 persen menjadi Rp 29.374 per kilogram
- Gula konsumsi (non-Indonesia timur): Naik 0,17 persen menjadi Rp 18.431 per kilogram
- Gula konsumsi (Indonesia timur): Turun 1,66 persen menjadi Rp 20.174 per kilogram
- Minyak goreng kemasan: Turun 1,13 persen menjadi Rp 20.547 per liter
- Minyak goreng curah: Turun 0,73 persen menjadi Rp 17.868 per liter
- MinyaKita: Naik 0,14 persen menjadi Rp 17.677 per liter
- Garam konsumsi: Turun 0,64 persen menjadi Rp 11.725 per kilogram
- Daging kerbau beku (impor): Naik 0,5 persen menjadi Rp 105.558 per kilogram
- Daging kerbau lokal: Naik 0,35 persen menjadi Rp 142.917 per kilogram